Konsep Teori Gestalt

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Gestalt berasal dari kata Jerman yang artinya pola atau susunan. Dengan makna tersebut, pada dasarnya aliran ini berpendapat bahwa seseorang akan mengalami dunia secara menyeluruh dan bermakna. Kita tidak dapat melihat stimuli yang terpisah namun stimuli-stimuli tersebut diorganisasikan atau dikelompokkan secara bersama kedalam suatu susunan yang bermakna. Misalnya di saat kita mendengarkan sebuah orkestra simphoni.

    Kita tidak dapat menganalisa peran masing-masing alat musik secara terpisah, namun kita harus mendengarkan secara keseluruhan agar dapat melihat keindahannya. Gestalt adalah salah satu teori yang menjelaskan langkah-langkah dalam pemahaman melalui pengelompokan bagian-bagian sensasi yang memiliki hubungan antar sesama, susunan pola, ataupun kemiripan dan menjadi kesatuan yang utuh.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Teori gestalt berasumsi terhadap teori strukturalisme. Seseorang cenderung memahami apa yang terlihat dari lingkungan dan kegiatannya sehari-hari sebagai kesatuan yang utuh. Bagi yang mengikuti aliran ini, bagian-bagian yang terlihat hanya mempunyai arti sebagai bagian dari pada keseluruhan yang terlihat, dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain, keseluruhan akan ada dan terlihat terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya yang lain.

    Contoh dari konsep gestalt tersebut ialah kalau kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita lihat dari teman kita terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru, melainkan teman kita itu secara keseluruhan, setelah itu baru kemudian kita lihat adanya hal-hal khusus tertentu misalnya baju yang baru.

    Konsep penting Gestalt adalah tentang insight yaitu peninjauan dan penafsiran seketika terhadap ikatan antar bagian dalam suatu situasi konflik yang akan di hadapi. Dalam penerapan pembelajaran yang akan dipahami oleh seseorang dengan teori Gestalt, biasanya guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian persoalan dan permasalahan dalam bahan yang akan diajarkan, tetapi pada dasarnya selalu satu bagian kesatuan yang akan dikeluarkan.

    Guru akan memberikan suatu kesatuan situasi atau bahan yang mencakup persoalan-persoalan, dimana anak yang mempelajari teori tersebut harus berusaha dalam menemukan hubungan antar bagian, dan memperoleh insight, agar ia dapat memahami keseluruhan situasi atau bahan ajaran tersebut.

    Baca juga  : Askep Lansia Pada Keluarga

    Teori Gestalt beranggapan bahwa biasanya seseorang pada awalnya bersifat umum terhadap materi yang dilihat, oleh karena itu harus dimulai belajar dari keseluruhan, baru kemudian beroperasi kepada bentuk dari bagian. Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan berbagai hal, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga dalam persoalan-persoalan yang akan dihadapi. Berikut hukum dalam teori Gestalt, antara lain:

    1. Hukum Pragnaz

    Hukum Pragnaz ini menunjukkan tentang teraturnya segala kejadian, suatu keadaan  yang seimbang. Keadaan yang seimbang ini meliputi sifat-sifat keturunan, kesederhanaan, kestabilan, dan sebagainya.

    2. Hukum Tambahan

    Para ahli psikologi Gestalt telah mengadakan penelitian secara luas dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang penglihatan dan akhirnya para ahli tersebut menemukan bahwa objek-objek penglihatan yang telah diteliti tersebut membentuk diri menjadi Gestalt-gestalt menurut dasar-dasar tertentu. Adapun prinsip-prinsip tersebut dapat dilihat pada hukum-hukum, yaitu :

    1. Hukum keterdekatan
    2. Hukum ketertutupan
    3. Hukum kesamaan

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut pandangan teori dalam belajar gestalt ini bahwa seseorang akan dikatakan belajar jika mendapatkan insight. Pada dasarnya insight ini diperoleh kalau seseorang melihat kaitan tertentu dalam berbagai faktor atau unsur dalam situasi tertentu. Dengan adanya insight maka di dapatlah pemecahan masalah, dan di mengertinya persoalan, inilah inti dari belajar dengan mendapatkan insight.

    Jadi yang terpenting itu bukanlah mengulang- ulang hal yang harus dipelajari, tetapi dapat di mengertinya suatu persoalan yang dihadapi dan mendapatkan insight. Karena belajar, akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat, dari pengalaman tersebut mempermudah timbulnya insight. Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi dengan lingkungan.(Mahfuzon)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Konsep Teori Gestalt
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar