Memburu (Penimbun) Masker

Daftar Isi

    LancangKuning.com-Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, tepat pukul 11.00 WIB, Senin 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama warga di Indonesia terjangkit Novelcorona virus (2019-nCov). Virus menular itu menyerang seorang ibu dan anak warga Depok, Jawa Barat. Keduanya telah diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Setelah dua bulan menjalar ke berbagai negara, virus Corona akhirnya ‘singgah’ di Indonesia.

    Di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, tak lama setelah Jokowi menyatakan adanya infeksi virus Corona pada warga Indonesia, suasana makin penuh sesak. Parkir kendaraan di sekitar pasar membeludak. Warga yang panik berdatangan untuk memborong masker. Meski harga masker sudah naik berkali-kali lipat, ditambah suasana pasar yang pengap siang itu, tekad mereka mendapatkan masker tak surut.

    “Saya mendapat kabar dari grup WhatsApp terkait terdapat WNI yang sudah positif Corona di Jakarta ini. Berhubung rumah saya dekat dengan Pasar Pramuka, saya langsung saja ke sini untuk beli masker. Di apotek dekat rumah saya sudah habis dari minggu lalu katanya. Tapi pas ke sini ternyata harganya mahal sekali. Tapi ya mau bagaimana lagi, virusnya sudah nyebar di sini," kata Tari, 57 tahun, kepada detikX.

    Seorang pembeli lainnya terlihat memborong sebuah merek masker seharga Rp 350 ribu per boks untuk dijual kembali. Dia terus mencoba menawar untuk mendapatkan harga miring. Namun usahanya tampak sia-sia. "Kalau harganya segini (Rp 350 ribu per boks), saya jual keluarnya lagi berapa, dong?" tanya dia di tengah bisingnya transaksi di Pasar Pramuka. Namun para pedagang menolak menurunkan harga maskernya. Sebab, untuk modalnya saja sudah di atas Rp 250 ribu per boks.

    Di pasar obat terbesar di Indonesia itu, masker beraneka merek dalam kondisi normal dijual Rp 20-30 ribu per boks. Tapi saat ini masker dijual dari Rp 250-400 ribu per boks. Belum lagi jenis masker N95, yang dirumorkan paling bagus untuk menghadang virus Corona. Harga masker itu dapat menyentuh Rp 1,5 juta per boks atau Rp 70 ribu per buah. Harga masker terpantau turun sekitar 50 persen pada pekan terakhir Februari, tapi naik kembali setelah muncul kabar adanya warga yang terjangkit virus Corona.

    Seorang pedagang masker dan obat-obatan di lantai dasar mengatakan kenaikan harga masker terjadi sejak awal Januari 2020. Ketika itu virus Corona baru muncul pertama kali di Wuhan, China. Banyak orang memborong masker dalam jumlah besar untuk dikirimkan ke China. Pedagang lainnya, Yuli Nurfalah, mengungkapkan para pemborong masker dari luar negeri bahkan meminta agar bon pembelian ditulis lebih tinggi daripada harga yang ditetapkan pedagang.

    “Di luar negeri merek Sensi ini berapa coba harganya? Saya lihat sendiri itu orang Korea beli di sini dibikin bonnya Rp 500 ribu per boks, padahal saya cuma jual Rp 320 ribu. Makanya orang-orang dari luar negeri banyak nyari ke sini karena di sini lebih murah,” kata Yuli kepada detikX, Senin, 2 Maret 2020.

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Memburu (Penimbun) Masker
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar