Daftar Isi
LancangKuning.com - Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, polimer banyak digunakan dalam berbagai hal. Contoh kegunaan dari polimer adalah untuk membuat ban, pipa, botol-botol, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Dalam polimer, terdapat macam-macam polimer berdasarkan bentuk susunan rantainya.
Sebelum membahas macam-macam polimer lebih lanjut, polimer itu sendiri ialah molekul yang tersusun dari unit-unit perulangan kimia yang disebut juga dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer. Unit-unit tersebut terikat dan membentuk rantai berulang dari atom yang panjang.
Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Polimer dapat disebut sebagai senyawa makromolekul yang tersusun dari banyaknya monomer, dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer. Contoh senyawa yang termasuk dalam polimer adalah karet alam, sejumlah plastik seperti plastik Polipropilena, plastik Polietilene, plastik Polivinil Chloride, plastik Polisterina, telfon, dan nilon.
Sebelum awal 1920-an, ahli-ahli kimia meragukan keberadaan molekulmolekul yang memiliki berat molekul lebih dari beberapa ribu. Keraguan ini kemudian ditepiskan oleh Hermann Staudinger, ahli kimia asal Jerman yang telah lama meneliti senyawa-senyawa alam seperti karet dan selulosa.
Staudinger tidak menyetujui rasionalisasi ahli kimia lainnya yang menyatakan bahwa senyawa ini adalah agregat (kumpulan) dari molekulmolekul kecil. Sebaliknya, Staudinger menyarankan hipotesis bahwa senyawa ini terbuat dari makromolekul-makromolekul yang tersusun atas 10.000 atau lebih atom.
Istilah polimer digunakan untuk menerangkan senyawa-senyawa yang memiliki berat molekul relatif besar dan dibentuk dari serangkaian monomer-monomer kecil dan sederhana. Manfaat yang paling menonjol adalah berat jenis yang rendah sehingga memudahkan instalasi dan transportasinya, dan akhirnya dapat menurunkan biaya produksi. Selain itu, tentu saja ketahanannya pada korosi, yang amat diperlukan pada pembuatan benda atau bangunan yang didisain agar tahan lama.
Baca juga : Konsep Impuls dan Momentum
Pengetahuan akan makromolekul polimerik sebagai komponen penyusun sejumlah material-material alam, seperti kertas dan karet, mendorong perkembangan lebih lanjut pada pembuatan polimer-polimer sintetik analog yang memiliki beragam sifat dan kegunaan. Sehingga pada akhirnya, aplikasi dari material-material seperti plastik, serat, film fleksibel, cat yang resisten dan padatan-padatan kuat namun ringan, telah secara signifikan mentransformasi kehidupan masyarakat modern.
Polimer banyak manfaatnya di dunia ini. Maka dari itu, polimer banyak dikembangkan dalam beberapa macam. Macam polimer ini di klasifikasikan untuk mempermudah mengenali jenis polimer. Adapun klasifikasi polimer berdasarkan struktur atau bentuk susunan rantainya.
1. Polimer Linier
Polimer linier adalah rantai polimer yang panjang terbentuk ketika unit monomer bergabung bersama dan melewati unit ulang yang sama. Polimer ini biasanya bersifat padat pada temperature normal dan bisa juga larut dalam sejumlah pelarut. Polimer ini terdapat sebagai bahan yang fleksibel atau termoplastik seperti gelas, dan elastomer. Contoh dari polimer ini adalah politiena, polivinil klorida, nilon, dan lain sebagainya.
2. Polimer Bercabang
Polimer bercabang adalah polimer linier yang memiliki cabang pada rantai utamanya yang lurus. Polimer ini mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan densitas yang rendah dikarenakan adanya percabangan pada rantai utama. Contoh dari polimer bercabang adalah Low-Density Polyethylene (LDPE) yang biasanya digunakan sebagai kantong plastik.
Baca juga : Tempat Wisata di Riau
3. Polimer Ikat Silang
Polimer ikat silang terkadang disebut juga polimer jaringan tiga dimensi, polimer ini merupakan jenis polimer linier yang rantainya lurus dihubungkan bersama dengan membentuk jaringan tiga dimensi dan adanya silang pada rantai. Polimer ini bersifat keras dengan tingginya berat molekul.
Bahan dari polimer ini biasanya digembungkan oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Semakin besar sambung silangnya, semakin rendah tingkat pembengkakannya dan dapat menjadi benda padat dan kaku. Titik leleh yang sangat tinggi yang tidak dapat digembungkan. Contohnya intan (diamond). Itulah beberapa macam klasifikasi polimer berdasarkan bentuk susunan rantainya. Pada setiap klasifikasi dapat membantu dan bermanfaat memenuhi kebutuhan sehari-hari.(Hidayat)
Komentar