Dinkes Kota Pariaman Sosialisasikan Pencegahan DBD Ke Perangkat Desa

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Menanggapi berubah-rubahnya keadaan cuaca di Kota Pariaman dan sekitarnya, Dinas Kesehatan Kota Pariaman bersama Puskesmas Marunggi mengadakan penyuluhan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk perangkat desa dan kader desa yang dilaksanakan di Masjid Babussalam, Desa Palak Aneh Kecamatan Pariaman Selatan, Kamis (30/1).

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Dinkes Kota Pariaman, Rio Arisandi, menuturkan DBD adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue yang masuk kedalam tubuh melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. 

    Virus dangue menyebabkan berkurangnya kadar trombosit pada manusia. Dan apabila tidak segera diobati dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler sehingga menyebabkan kematian. Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus dangue dari penderita lainnya.

    Menurut Rio, masih banyak dari masyarakat kita yang belum memahami tentang upaya pencegahan penyakit DBD ini. Bahkan, banyak permintaan fogging untuk pemberantasan nyamuk penular DBD oleh masyarakat melalui puskesmas atau dinas kesehatan, padahal secara penatalaksanaan program pencegahan DBD, fogging adalah upaya terakhir dari pencegahan penyakit DBD dan jg hrs melalui prosedur yg telah ditetapkan oleh Kemenkes RI.

    Sementara untuk pencegahan sebelum terjangkit, Rio menjelaskan, pencegahan penyakit DBD dapat dilakukan dengan 3 M plus, yakni Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum penampung air, paling kurang seminggu sekali, Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air, tempayan, tangki air, drum.

    " Serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti, botol-botol plastik, ban mobil bekas, kaleng. Dengan plusnya yakni tidur dengan memakai kelambu atau memasang kawat kasa dan tidak menggantung pakaian," terang Rio Arisandi.

    Apabila terjangkit juga penyakit DBD, maka Fogging dilaksanakan setelah dilakukan PE (Penyelidikan Epidemiologis) terhadap tempat tinggal penderita dan dibuktikan dengan adanya Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) atas sipenderita untuk membasmi jentik-jentik nyamuk penular DBD.

    " Namun, kita semua berupayalah dengan menerapkan 3 M, agar terhindar dari berbagai penyakit, karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," imbuh Rio mengakhiri.

    Dengan harapan, para perangkat desa dan kader-kader desa yang ikut sosialisasi ini mampu menjelaskan kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mencegah timbulnya sumber-sumber penyakit yang berasal dari lingkungan sekitar.

    Hadir juga dalam kegiatan penyuluhan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, Kasi P2M Siti Afsah, Kepala Puskesmas Marunggi H. Ulil Amri, para bidan desa, dan pengelola program DBD puskesmas.(LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dinkes Kota Pariaman Sosialisasikan Pencegahan DBD Ke Perangkat Desa
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait