Daftar Isi
LancangKuning.com - Tidak peduli apa minat Anda atau bidang apa Anda bekerja, data spasial selalu dipertimbangkan apakah Anda mengetahuinya atau tidak. Data spasial, juga dikenal sebagai data geospasial, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan data apa pun yang terkait dengan atau berisi informasi tentang lokasi tertentu di permukaan bumi.
Data spasial dapat ada dalam berbagai format dan berisi lebih dari sekadar informasi spesifik lokasi. Untuk memahami dan mempelajari lebih jauh tentang data spasial, ada beberapa istilah kunci yang akan membantu Anda menjadi lebih fasih dalam bahasa data spasial.
Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Vektor
Contoh vektor
Data vektor paling baik digambarkan sebagai representasi grafis dari dunia nyata. Ada tiga jenis utama data vektor: titik, garis, dan poligon. Titik-titik penyambungmembuat garis, dan garis penyambung yang membuat area tertutup membuat poligon. Vektor paling baik digunakan untuk menyajikan generalisasi objek atau fitur di permukaan Bumi. Data vektor dan format file yang dikenal sebagai shapefile (.shp) kadang-kadang digunakan secara bergantian karena data vektor paling sering disimpan dalam file .shp.
Raster
Contoh raster Data raster adalah data yang disajikan dalam kisi-kisi piksel. Setiap piksel dalam raster memiliki nilai, baik berupa warna atau satuan pengukuran, untuk mengkomunikasikan informasi tentang elemen yang dimaksud. Raster biasanya merujuk pada citra. Namun, dalam dunia spasial, ini dapat secara khusus merujuk pada orthoimagery yang merupakan foto yang diambil dari satelit atau perangkat udara lainnya. Kualitas data raster bervariasi tergantung pada resolusi dan tugas Anda.
Atribut
Data spasial mengandung lebih banyak informasi daripada sekadar lokasi di permukaan Bumi. Setiap informasi tambahan, atau data non-spasial, yang menggambarkan suatu fitur disebut sebagai atribut. Data spasial dapat memiliki sejumlah atribut tambahan yang menyertai informasi tentang lokasi. Misalnya, Anda mungkin memiliki peta yang menampilkan bangunan di dalam wilayah pusat kota kota. Masing-masing bangunan, di samping lokasi mereka, dapat memiliki atribut tambahan seperti jenis penggunaan (perumahan, bisnis, pemerintah, dll.), Tahun dibangun, dan berapa jumlah cerita yang dimilikinya.
Baca juga : Konsep Sistem Informasi Geografis
Sistem Koordinat Geografis
Untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat di permukaan Bumi, sistem koordinat geografis digunakan. Biasanya, sumbu x dan y digunakan dalam sistem matematika, tetapi dalam geografi, sumbu disebut sebagai garis lintang (garis horizontal yang melintang dari barat ke barat) dan garis bujur (garis vertikal yang melintang dari utara ke selatan). Setiap sumbu mewakili sudut di mana garis itu diorientasikan sehubungan dengan pusat Bumi, dan dengan demikian satuan diukur dalam derajat
Cara paling umum bahwa data spasial diproses dan dianalisis adalah menggunakan GIS, atau, sistem informasi geografis. Ini adalah program atau kombinasi dari program yang bekerja bersama untuk membantu pengguna memahami data spasial mereka. Ini termasuk manajemen, manipulasi dan penyesuaian, analisis, dan membuat tampilan visual. Seorang pengguna biasanya akan menggunakan beberapa dataset spasial pada satu waktu dan membandingkannya atau menggabungkannya satu sama lain. Setiap dataset spacial bisa disebut sebagai layer.
Jika Anda menggunakan GIS untuk proyek kota, Anda mungkin memiliki data vektor seperti data jalan (garis), data batas lingkungan (poligon), dan lokasi sekolah tinggi (titik). Setiap dataset akan ada sebagai layernya sendiri di GIS Anda. Penempatan lapisan penting untuk tujuan visual karena akan membantu Anda memahami berbagai jenis data dan menyajikan temuan Anda dengan cara yang mudah dimengerti. Dalam hal ini, Anda ingin memastikan bahwa titik SMA dan garis jalan berada di atas batas lingkungan. Jika tidak, Anda tidak akan dapat melihatnya.
Baca juga : Tempat Wisata di Riau
Bidang dan studi GIS meluas lebih jauh dari pemetaan digital dan kartografi. Ini terdiri dari berbagai kategori termasuk analisis spasial, penginderaan jauh, dan geovisualisasi. Dalam bidang SIG ini, data spasial menjadi jauh lebih kompleks dan sulit digunakan.
Selain data raster dan vektor, ada juga data LiDAR (juga dikenal sebagai titik awan) dan data 3D. Data LiDAR adalah data yang dikumpulkan melalui satelit, drone, atau perangkat udara lainnya. Data 3D adalah data yang memperluas koordinat 2-D garis lintang dan bujur serta memasukkan ketinggian dan atau kedalaman ke dalam data. Meskipun rumit, data ini kaya dengan informasi dan dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan permukaan Bumi.(Fykral)
Komentar