Etika Komunikasi Jurnalistik

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Anggota Society of Professional Journalists percaya bahwa pencerahan publik merupakan cikal bakal dari suatu keadilan dan fondasi demokrasi. Tugas dari seorang jurnalis adalah untuk dapat mencapai dan mencari kebenaran serta bisa memberikan laporan yang adil dan komprehensif tentang peristiwa dan masalah.

    Wartawan yang profesional dari semua media dan spesialisasi berusaha untuk melayani publik dengan kepandaian, ketelitian, dan kejujuran yang dimilikinya. Integritas profesional merupakan landasan bagi kredibilitas jurnalis. Wartawan merupakan sebuah pekerjaan yang sangat kuat kaitannya dengan dunia jurnalistik.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Wartawan ini harus memiliki sikap yang amat teratur, para wartawan haruslah mendapatkan kebebasan dalam pekerjaan, harus ada panggilan yang terkait dari sebuah pekerjaan, memiliki keahlian dalam berkomunikasi, harus memiliki tanggung jawab atas semua aturan yang ada pada kode etik.

    Etika dan standar yang terdapat pada jurnalistik terdiri dari prinsip – prinsip etika dan praktik yang baik yang berlaku untuk para jurnalis. Bagian etika media ini di kenal sebagai kode etik jurnalisme profesional dan  kanon jurnalisme. Kode dan kanon dasar biasanya muncul di dalam pernyataan dalam asosiasi jurnalisme profesional dan masing – masing media cetak, siaran, dan organisasi – organisasi yang ada di berita online.

    Walaupun berbagai kode mungkin memiliki beberapa perbedaan, sebagian besar berbagai elemen yang sama termasuk prinsip – prinsip kebenaran, akurasi, objektivitas, keadilan, imparsialitas, dan akuntabilitas publik, karena hal yang seperti ini sangat berlaku untuk dapat memperoleh informasi yang layak untuk diberitakan dan menyebarnya ke publik. Banyak sistem etika yang lebih luas pada etika jurnalisme yang dapat mencangkup salah satu prinsip yaitu pembatasan kerugian.

    Prinsip ini mungkin dapat melibatkan pemotongan rincian tertentu dari laporan, seperti pada nama anak – anak kecil, nama korban kejahatan ataupun informasi yang tidak secara material terkait dengan laporan dari berita dimana, pelepasan informasi tersebut dapat merusak reputasi seseorang.

    Baca juga : Etika Komunikasi Interpersonal

    Evolusi dan Tujuan Kode Jurnalis

    Kode etik jurnalis bertujuan untuk memastikan keandalan dari informasi yang telah di laporkan dengan mendefinisikan praktik yang dapat diterima, serta membantu untuk dapat memberikan pedoman untuk bisa menangani keadaan yang harus dihindari yang bisa mengganggu dan membahayakan. Keadaan yang harus dihindari seperti konflik kepentingan.

    Pedoman ini bisa membantu para jurnalis dalam mengidentifikasi dan menangani dilema etika. Ketika keadaan seperti ini tidak bisa di hindari, para jurnalis harus diungkapkan sehingga penerima informasi yang dilaporkan dapat menilai potensi bias dalam pelaporan tersebut. Jurnalis yang menggunakan kode dan kanon dapat memantau dan mengoreksi dirinya sendiri.

    Jurnalisme dipandu oleh beberapa nilai tertentu, diantaranya yaitu :

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    1. Kejujuran : para jurnalis harus selalu bersikap jujur. Tidak dapat diterima untuk melaporkan informasi yang salah, atau melaporkan fakta-fakta yang dapat menyesatkan publik sehingga menimbulkan kesan dan kritik yang tidak bagus.
    2. Independensi dan objektivitas : wartawan haruslah menghindari topik dimana mereka harus memiliki kepentingan finansial atau pribadi yang memberi mereka manfaat tertentu dalam subjek, karena minat tersebut dapat menimbulkan bias dalam laporan yang mereka berikan seta memberikan kesan bias tersebut.
    3. Keadilan : setiap wartawan harus menyajikan fakta-fakta dengan ketidak berpihak kepada tokoh atau organisasi lain dan harus bersifat netral, menghindari sudut pandang dan sisi lain dari sebuah cerita. Serta tidak dapat diterima dengan fakta-fakta miring atau fakta tang belum pasti kebenarannya.
    4. Ketekunan : para jurnalis harus mampu untuk mengumpulkan dan menyajikan beberapa data yang fakta atau informasi yang nyata untuk memberikan pemahaman yang bagus mengenai subjek yang akan dilaporkan.
    5. Akuntabilitas : seseorang jurnalis haruslah memiliki rasa tanggung jawab yang penuh atas semua tindakan dan pekerjaan mereka, haruslah siap ketika menerima tanggapan dan kritik, serta konsekuensi yang diberikan.(Dika)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Etika Komunikasi Jurnalistik
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar