Daftar Isi
Foto: Miftahul Azhari, Ketua Hipma TTB
LancangKuning.com, MERANTI -- Beredar undangan terbuka pelantikan ikatan pelajar mahasiswa kabupaten kepulauan meranti (IPMK2M) yang akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 februari 2020 mendatang dihotel furaya pekanbaru membuat suasana kisruh semakin memanas ditubuh mahasiswa meranti. Belum usai dengan adanya dualisme kubu antara Ketua Zuriyadi Fahmi yang didukung dengan 5 kecamatan dan Guntur yang didukung dengan 4 kecamatan mengakui sama-sama layak menjadi ketua IPMK2M.
Baca Juga: Reses Anggota DPRD Riau, Ini Harapan Wakil Bupati Meranti
Hal ini mendapat respon dari ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Tebing Tinggi Barat ( Hipma TTB) Miftahul Azhari. Menurut beliau pelantikan yang akan dilakukan oleh kubu Guntur melukai hati mahasiswa dan menambah keruh keadaan suasana paguyuban mahasiswa meranti.
Baca Juga: Mendambakan Keadilan Sosial
" Awalnya saya terkejut dengan beredarnya undangan terbuka tentang pelantikan ipmk2m pekanbru. Kok nekat kali Guntur dan kawan-kawan yang didukung oleh 4 kecamatan. Saya kira Masalah dua kubu saja belum usai antara Fahmi yang didukung oleh 5 kecamatan saja tidak ngotot untuk pelantikan. Seolah-olah Guntur memaksakan diri ingin menjadi ketua. Ada kepentingan apa disebalik pelantikan guntur ini. Terang pria yang akrab dipanggil Ari ini.
Foto Armi, Ketua Hipma 3T
" saya berharap pemerintah daerah menjadi fasilitator dan bersikap arif serta bijaksana untuk menyikapi permasalahan ditubuh ipmk2m. Jangan mengambil sikap yang malah membuat perpecahan diantara mahasiswa meranti". Imbuhnya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Hal senada juga disampaikan oleh Armi Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Tebing Tinggi Timur (Hipma 3T). Beliau sangat menyayangkan sikap Guntur terlalu memaksakan kehendak pribadi menjadi ketua dibandingkan menyatukan seluruh elemen mahasiswa.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
" saya inginnya organisasi paguyuban ipmk2m ini tetap solid. Janganlah ada dualisme ketua. Harusnya Guntur dan Fahmi bisa duduk bersama menghadap pemerintah daerah untuk menentukan siapa yang harusnya jadi ketua. Tidak elok rasanya jika organisasi paguyuban meranti terpecah belah menjadi berkubu-kubu. Kalau memang niat untuk membangun meranti ya harus saling siap berkontribusi tanpa memandang posisi. Kurang pas jika Guntur memaksakan diri untuk dilantik sementara dukungan hanya 4 kecamatan". Terang Armi.
Komentar