Daftar Isi
Foto: Rapat membahas Karhutla di Riau, Pekanbaru bersama Panglima TNI dan Kapolri
LancangKuning.com, PEKANBARU - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan sesuai prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau akan terjadi pada Bulan Maret.
Baca Juga: Kapolri Apresiasi Penanganan Karhutla di Riau, Patut Dijadikan Percontohan
Untuk itu ia mengingatkan perlunya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang biasanya terjadi pada musim kemarau panjang. Terlebih lagi menurutnya 90% kebakaran disebabkan oleh ulah manusia, 80% untuk membuka lahan.
Foto: Rapat membahas Karhutla di Riau, Pekanbaru bersama Panglima TNI dan Kapolri
"Kalu kita tidak segera menyiapkan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, maka ini potensinya sangat bisa terjadi," kata Hadi di Gedung Serindit Aula Gubernur Riau, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Harga Masker di Pekanbaru Tembus 2 Juta
Untuk itu, ada beberapa hal yang telah dipersiapkan yakni pertama ia telah menyiapkan posko terpadu untuk memantau situasi dilapangan. Bahkan titik api yang berpotensi kebakaran bisa termonitor oleh satelit.
Hal ini mempermudah timnya untuk menentukan titik api (hotspot) sehingga bisa dengan cepat ditangani
Kedua, ia telah melakukan penyebaran petugas-petugas di wilayah hutan untuk memonitor.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Setelah mendapatkan hotspot melalu satelit, petugas segera sigap kesana untuk melakukan pengecekan serta membasahi lahan gambut yang memiliki hotspot.
Foto: Kapolri Jendral Pol Idham Azis bersama Panglima TNI dan Gubernur Riau. (Dok. Humas)
"Oleh karena itu kanal-kanal yang banyak rumput harus segera kita bersihkan, embung-embung harus diisi," tuturnya.
Panglima TNI ini mengungkapkan bahwa dirinya telah melapor kepada presiden Joko Widodo untuk mendatangkan tim pembuat hujan buatan untuk mengisi embung-embung yang kosong di Provinsi Riau.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Ia mengatakan saat ini aplikasi tersebut telah tersebar di 12 Polres di Riau, untuk itu bagi masyarakat yang melihat adanya asap segera melaporkan kepada aparat.
"Paling tidak jangan sampai masyarakat Riau terganggu karena menghisap uap asap. Mari kita bersinergi untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ini dengan dua kegiatan yaitu pertama penegakan hukum dan kedua mencegah terjadinya kebakaran," tutupnya. (San/LKC)
Komentar