Prinsip Dasar Jurnalistik

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Jurnalistik adalah proses atau informasi tentang mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan cerita. Disebut juga jurnalisme. Siaran pers berasal dari kata Journal, yang berarti rincian sehari atau catatan untuk acara hari, atau surat kabar.

    Jurnal berasal dari kata Latin "Diurnalis" yang berarti orang yang jurnalis. Membuat jurnal psikologi, itu adalah cerita tentang apa yang terjadi pada hari yang sekarang dikenal sebagai sejarah. Pemahaman yang mudah tentang surat kabar adalah tugas yang melibatkan penulisan atau pelaporan harian.

    Perkembangan seorang jurnalis di Indonesia dimulai di Belanda. Pejuang Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia juga menggunakan berita sebagai sarana perjuangan. Selama periode tersebut, Bintang Timoer, Java Bode, Bintang Barat, Medan Prijaji Publish dimasukkan. Di masa depan, Jepang mengambil alih pemerintahan, yang masing-masing dilarang, tetapi pada akhirnya ada lima media yang berlisensi, termasuk Sinar Baru, RAja Asia, Suara Asia, Tjahaja dan Sinar Matahari.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Setelah Indonesia merdeka, ia membawa keuntungan bagi surat kabar. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menggambar di Asian Games IV, pemerintah memimpin industri televisi. Sejak 1962, Republik TV Indonesia telah hadir dengan teknologi tampilan monokrom.

    Pada masa Presiden Soeharto, liputan media terbatas. Seperti dalam kasus Majalah Tempo dan Harian Indonesia Raya, ada dua contoh gejala analitik yang menyita waktu Suharto. Dikelola oleh PWI (Departemen Informasi dan Media Jurnalis Indonesia). Saat itu, koalisi jurnalis independen merilis pernyataan di Wisma Sirna Galih, Jawa Barat. Kantor di kantornya ada di stan.

    Berikut prinsip dasar Jurnalistik :

    1. Berdasarkan Fakta dan Kebenaran

    Yang paling penting adalah menulis kebenaran tentang kebenaran (sesuai dengan kebenaran) sehingga kebenaran itu benar. Keakuratan buletin dapat digambarkan sebagai x + 1. Artinya, kami akan memperbarui informasi jika berita berubah.

    Misalnya, kabar baik kita adalah kita melaporkan penemuan mayat di air dengan beberapa luka. Ketika polisi mengeluarkan pernyataan mencurigakan, wartawan harus menulis laporan tentang tersangka untuk menutup laporan sebelumnya.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Triatma Mulya

    2. Bahasa yang Singkat, Jelas, dan Padat

    Bahasa yang akan digunakan dalam jurnalisme. Hindari melanggar kalimat, karena banyak orang menggunakan frasa dan hubungan. Ini karena tujuan dari laporan ini adalah untuk menyebarkan informasi publik.

    3. Bahasa yang Mudah Dimengerti

    Sejarah adalah sesuatu yang dapat dibaca semua orang. Karena alasan ini, penerbit surat kabar harus menggunakan bahasa sederhana untuk digunakan dan menggunakannya untuk membuat semua orang mengerti artinya.

    Misalnya, "Ada banyak politik di antara kedua kandidat dapat digantikan oleh "Orang yang berdebat untuk dua akan mengubah masalah ini. Masalah ini perlu diubah." karena lebih banyak orang tahu subjek daripada polemik.

    4. Berita Berisikan 5W+1H

    Informasi yang baik dan akurat harus memiliki 5W + 1 H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa?). Jika informasi yang diterima tidak lengkap atau tidak menjawab enam poin ini, Anda dapat memasukkan pernyataan seperti "Kami akan memberi tahu Anda informasi lebih lanjut sesegera mungkin".

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    5. Struktur Piramida Terbalik

    Cara selanjutnya untuk menulis cerita adalah dengan menggunakan proyek piramida. Ini berarti bahwa informasi yang paling penting pertama kali diungkapkan dan kemudian informasi lainnya diproses. Ini berguna agar orang dapat dengan cepat mengakses informasi berita, meskipun tidak membaca laporan secara keseluruhan.

    6. Perhatikan Tanda Baca

    Meskipun tidak melihat bintik-bintik di koma, itu tampak lebih ringan. Tetapi untuk seorang jurnalis ia ingin mempertimbangkan naskah. Mengenai bagaimana nama harta itu ditulis, misalnya, nama "Profesor H. Andi Hirawan. S.Sos., Msi" adalah contoh yang salah, dan yang benar adalah "Profesor H. Andi Hirawan, S.sos Msi ".

    7. Terhindar dari Plagiat

    Plagiarisme adalah segala aktivitas yang melibatkan penggunaan kata-kata atau kata-kata oleh orang lain tanpa nama orang tersebut. Seorang jurnalis yang baik harus berhati-hati ketika membahas peran atau kata-kata seseorang saat menulis laporan. Ini karena, selain melanggar prinsip-prinsip pers, reporter dapat dihukum, mulai dari disiplin verbal hingga penjara, karena melakukan pencurian jenis ini.

    Proses tujuh langkah jurnalis harus dilaksanakan untuk menghasilkan informasi penting di masyarakat. Seorang jurnalis yang baik harus melakukan pengecekan berulang untuk memastikan bahwa informasi yang diterimanya akurat.(Qoir)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Prinsip Dasar Jurnalistik
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar