Warga Lebak Masih Mengungsi hingga Sekarang

Daftar Isi

    Foto: Pengungsian di Desa Banjarsari, Lebakgedong, Lebak di pekan pertama Februari 2020. Ratusan warga masih bertahan di sana pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di awal 2020 lalu. (ACTNews/Akbar)

    LancangKuning.com, LEBAK – Tanah merah menjadi lantai bagi tenda-tenda pengungsian yang ada di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak. Hingga saat ini, Senin (10/2/2020), atau lebih dari sebulan pascabencana tanah longsor dan banjir bandang yang menerjang desa itu, ratusan warganya masih mengungsi. Mereka enggan kembali ke rumah mereka walau air banjir telah surut.

    Baca Juga: Relawan ACT Tak Gentar Berbagi Pangan di Al-Quds di Tengah Represi Israel

    Rumana salah satu warga yang menempati pengungsian itu mengatakan, alasan mereka bertahan di tenda pengungsian karena masih takut untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Permukiman mereka di Kampung Cigobang, Banjasari kini telah menjadi zona merah dan tak layak lagi ditempati. Rumah-rumah warga sampai saat ini juga masih terkubur lumpur tebal yang tingginya sampai setengah rumah warga.

    “Sudah enggak mau balik lagi ke sana,” jelas Rumana kepada tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sabtu (8/2).

    Baca Juga: Miris, Poligami Karena Turuti Nafsu Bilangnya Ikut Nabi

    Kondisi pengungsian warga Kampung Cigobang kini sangat memprihatinkan. Mereka telah bertahan lebih dari sebulan di tenda yang terbuat dari terpal tipis. Tidak ada listrik di pengungsian ini, membuat malam sangat gelap karena minim penerangan. Kondisi tanah juga masih labil, saat hujan turun tanah dapat menjadi lumpur dan membuat kondisi tenda menjadi lembab.

    Untuk menjangkau ke lokasi pengungsian, kendaraan yang dapat menempuh hingga ke tempat itu hanyalah mobil berpenggerak empat roda (4WD) atau motor trail. Medan yang berat berupa tanjakan curam serta tanah berlumpur dan masih labil harus dilewati.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Adi, salah satu pengungsi, mengatakan bahwa mereka bertahan mengungsi di lokasi itu karena masih harus mengurusi lahan dan kebun mereka. Padahal, pihak terkait telah meminta warga untuk memilih lokasi pengungsian lain yang lebih aman.

    “Kami di sini punya lahan kebun dan sawah yang harus diurusi. Memang ada saran untuk pindah lokasi pengungsian, tapi cukup jauh. Sedangkan sawah dan kebun ini jadi sumber penghasilan kami selama mengungsi,” jelas Adi.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Adi menambahkan, berbagai kebutuhan di pengungsian sangat terbatas. Pasokan pangan juga mulai berkurang karena sudah mulai sedikitnya bantuan yang dikirim untuk mereka. Belum lagi pakaian hangat yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini hujan masih sering turun dengan intensitas yang cukup tinggi. “Sekarang pun makin hari pengungsinya semakin banyak,” katanya.(LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Warga Lebak Masih Mengungsi hingga Sekarang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar