Pengertian Dinamika Ekosistem Perairan

LancangKuning.com - Pada ekosistem perairan ini mempunyai produktivitas yang sangat tinggi sehingga ekosistem ini berkontribusi dengan produktivitas oleh planet biotic. Dapat kita ketahui dari angka produktivitas premier dunia sekitar 30% berasal dari tanaman yang hidup dan tumbuh di laut. Oleh karna itu, sangat di butuhkan penanganan yang sangat tepat agar produktivitas laut dan juga pantai dapat berkelanjutan tanpa mengalami kekurangan ekosistem.

Dengan dilakukannya hal seperti ini aktivitas sosial ekonomi bisa di pertahankan secara terus – menerus tanpa adanya hambatan. Ekosistem akuatik merupakan sebuah ekosistem yang terdapat didalam badan air. Komunitas pada organisme yang saling bergantungan antara yang satu dengan yang lainnya lain pada lingkungan hidup dalam sebuah ekosistem perairan. terdapat dua jenis dari sebuah ekosistem yaitu ekosistem air tawar dan air laut.

Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Faktor – Faktor Dinamika Ekosistem Perairan :

• Faktor external lingkungan : sungai, temperatur udara, air hujan, dan pasang surut. Faktor external pada lingkungan ekosistem juga memiliki dampak, yaitu : pembendungan, pollution, deforestasi.
• Faktor internal ekosistem : perubahan sedimen, makanan, air, daya dukung, dan siklus nutrient.

Kegiatan manusia juga mempunyai berdampak terhadap ekosistem perairan. Kerusakan yang terjadi pada sebuah ekosistem dapat menyebabkan dampak berikutnya bagi aliran antar ekosistem dengan ekosistem lain yang ada di sekitarnya.

Fungsi Ekosistem Perairan

Pada ekosistem ini juga terdapat fungsi lingkungan yang penting, seperti : melalukan pendauran ulang unsur – unsur hara, melakukan pemulihan pada air atau memurnikan air, melakukan penipisan banjir, melakukan pengisian ulang pada air tanah serta memberi dan menyediakan habitat bagi satwa – satwa liar.  Pada ekosistem akuatik ini juga dipakai oleh kalangan manusia sebagai tempat wisata dan rekreasi, dan paling banyak dipakai untuk industri pariwisata, terutama di bagian pesisir.

Baca juga : Interaksi Ekosistem Hutan Gugur

Pada dasarnya karakteristik pada ekosistem terbagi atas 2 bagian yaitu karakteristik biotik dan abiotik.

1. Karakteristik Biotik

Karakteristik biotik ditentukan dari organisme yang terjadi, contohnya pada tanaman di lahan yang basah bisa menciptakan dan menghasilkan kanopi padat yang memungkinkan untuk menutup area sedimen dan siput atau angsa yang dapat merumput vegetasi meninggalkan dataran lumpur. Pada lingkungan akuatik hanya terdapat tingkat oksigen yang sangat rendah dan memaksakan adaptasi organisme yang ada di sekitaran itu. Contohnya adalah banyak lahan tanaman basah yang menghasilkan aerenchymauntuk bisa mengangkut oksigen ke dalam akar tanaman tersebut.

2. Karakteristik Abiotik

Ada beberapa faktor pada lingkungan abiotik untuk ekosistem perairan yang termasuk ke dalam jenis substrat, kedalaman air, suhu, tingkat nutrisi, salinitas, dan aliran. Untuk menentukan faktor ini sangatlah sulit jika tidak adanya eksperimen yang cukup besar. Jumlah oksigen yang terlarut dalam badan air merupakan zat kunci untuk menentukan tingkatan dan juga jenis kehidupan organik yang ada di dalam badan air tersebut.

Ikan sangat membutuhkan oksigen yang terlarut di dalam air untuk dapat bertahan hidup, walaupun toleransi ikan - ikan itu sangat lah rendah terhadap oksigen, dalam kadar oksigen yang terlalu rendah memaksakan para ikan – ikan yang ada di air menelan udara. Air tawar yang di gunakandan di pakai untuk melakukan irigasi selalu menyerap semua kadar garam yang berbahaya bagi organisme yang ada di dalam air tawar.

Baca juga : Tempat Wisata di Riau

Pada ekosistem perairan untuk dapat mengelola sumber daya air yang bertahap, harus di perlukan dan dipertimbangkan kebijakan umum untuk isu utama dan melakukan implementasi kerentanan, yang antara lain, yaitu komitmen politik dengan tujuan untuk jangka panjang dan pembangunan yang dilakukan secara bertahap. Melakukan pengolahan lingkungan hidup dan pembangunan sosial harus menjadi sebuah bagian yang sangat penting dari rencana yang telah dibangun.(Dika)