Nasib TKI Ilegal di Wuhan Menyedihkan, Ingin Pulang tapi Tak Tahu Caranya

Daftar Isi

    BEIJING-Nasib beberapa TKI ilegal yang saat ini masih terisolasi di Wuhan, Chinas pusat bermula virus Corona, nasibnya begitu menyedihkan. Mereka terkatung-katung, seperti menunggui malaikat kematian seperti yang dialami ratusan warga Wuhan.

    Merekq ingin pulang dan masuk dalam gerbong evakuasi WNI di Wuhan yang saat ini tengah di karantina di Natuna.

    Akan tetapi, ketiadaan paspor dan visa kerja menyulitkan mereka mengikuti proses evakuasi.

    Tiara seperti dikutip dari okezone, adalah satu dari dua buruh migran Indonesia yang masih terisolasi di Wuhan. Ia sempat berharap diizinkan masuk rombongan WNI yang dipulangkan dan kini dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.

    Namun harapannya bertepuk sebelah tangan. Ia terpaksa terus bertahan di tempat majikan. Dalam dua pekan terakhir, perempuan asal Subang, Jawa Barat itu tak diperbolehkan keluar rumah.

    "Tidak seperti WNI lain, namanya pekerja ilegal, saya takut. Harus minta tolong kepada siapa?" Saya cuma menunggu keajaiban dari Allah," kata Tiara melansir BBC, Kamis (6/4/2020).

    Tiara sudah empat tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Wuhan. Ia tidak memegang visa kerja. Paspornya pun sudah kedaluwarsa.

    "Harapannya ingin pulang, semoga ada keajaiban boleh pulang bareng-bareng," tuturnya.

    Tiara berkata, rekan buruh migrannya asal Indonesia di Wuhan memperlihatkan tayangan berita di Youtube tentang ratusan WNI yang sudah dipulangkan.

    Sejak awal, kata dia, ia pesimis bakal diperhatikan pemerintah karena statusnya sebagai pekerja gelap.

    "Itu WNI yang punya paspor dan visa. Tidak ada TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Di China tidak ada TKI yang resmi," ujar Tiara.(rie)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Nasib TKI Ilegal di Wuhan Menyedihkan, Ingin Pulang tapi Tak Tahu Caranya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar