Daftar Isi

LancangKuning.com - Pernahkah kita berfikir bagaimana cara sebuah mesin atau komputer mengambil sebuah keputusan? Apakah mereka memiliki pemikiran dan perasaan seperti manusia? Tentu tidak. Lalu bagaimana cara pengambilan keputusan hanya dengan pengolahan data terutama data kuantitatif berupa angka? Maka dari itu hadirlah sebuah metode bernama Analytical Hierarchy Process.
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang populer digunakan oleh kalangan personil manajemen di akhir 1990-an dan awal 2000-an. Metode AHP dibuat setelah memahami struktur masalah dan hambatan nyata yang dihadapi manajer saat memecahkannya. AHP dianggap sebagai solusi yang memungkinkan untuk mengambil keputusan di berbagai bidang organisasi. Metode AHP membagi masalah menjadi tiga bagian.
Bagian pertama adalah masalah yang perlu diselesaikan, bagian kedua adalah solusi alternatif yang tersedia untuk menyelesaikan masalah. Bagian ketiga dan yang paling penting adalah kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi solusi alternatif.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Metode AHP menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa kriteria, besarnya setiap kriteria mungkin tidak sama. Misalnya jika Anda harus memilih antara dua restoran, rasa dan waktu tunggu adalah dua faktor utama ketika kita akan memilih suatu restoran, namun keduanya mungkin tidak memiliki kepentingan yang sama dalam persepsi Anda.
Rasa makanan mungkin jauh lebih penting daripada waktu menunggu dan sebagainya. Karena itu, jika Anda menetapkan bobot bernilai 2 untuk rasa makanan dan 1 untuk waktu tunggu, Anda lebih cenderung tiba di restoran yang paling memenuhi selera Anda. Oleh karena itu, ketika mengevaluasi solusi alternatif, bobot harus dilampirkan pada kriteria suatu elemen untuk memastikan agar sistem mencapai tujuan yang sesuai.
Contoh diatas cukup sederhana karena hanya ada 2 kriteria dalam menentukan pilihan. Penetapan bobot pun sangat subjektif karena tidak setiap orang memprioritaskan rasa makanan dibandingkan dengan waktu tunggu. Semakin banyak kriteria dalam menentukan keputusan, seakan rumit pula penentuan keputusan.
Dasar – Dasar AHP
- Dekomposisi
Dekomposisi artinya memecah atau membagi sebuah kesatuan, dalam hal ini sebuah masalah yang rumit dibagi menjadi masalah – masalah kecil yang lebih simple dan khusus dan disusun membentuk suatu hierarki. Hal ini dilakukan agar proses pengenalan dan pemecahan masalah menjadi lebih terstruktur.
- Comparative Judgement(Penilaian Perbandingan)
Perbandingan akan dilakukan dengan membandingkan elemen – elemen dalam sebuah hierarki secara berpasangan. Perbandingan bertujuan untuk menentukan skala prioritas dari setiap elemen dalam sebuah hierarki.
Langkah – Langkah AHP
- Menentukan masalah dan target atau tujuan
- Menyusun masalah menjadi hierarki agar lebih mudah dipahami dan lihat secara detail.
- Menentukan tingkat prioritas untuk setiap elemen yang ada pada hierarki. Proses ini dilakukan agar pengembang dapat mengetahui prioritas dan dampak atau pengaruh dari setiap elemen dalam hierarki dalam mencapai tujuan.
- Menguji konsistensi perbandingan setiap elemen antar level/tingkat di dalam hierarki.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Kelebihan AHP
- Struktur hierarki memudahkan melihat elemen utama atau tujuan utama sampai ke elemen paling kecil atau khusus yang berada di tingkatan paling bawah.
- Melihat validitas sampai pada cakupan inkonsistensi pada beberapa kriteria yang dipilih.
- Mementingkan daya tahan hasil keputusan.
Kekurangan AHP
- Metode AHP bergantung pada keputusan input utama atau pemberi masukan utama yakni manusia atau ahli. Setiap orang memiliki preferensi dan sudut pandang yang berbeda yang mengarah pada subyektifitas dalam menentukan bobot setiap elemen. Hal ini akan berpengaruh pada hasil akhir dari keputusan.
- AHP adalah metode matematis dengan membandingkan skala prioritas menggunakan perbandingan kuantitatif. Metode ini tidak menggunakan statistik maupun data historis.
Jadi Metode AHP dapat digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan bobot setiap kriteria yang ada di dalamnya. Walaupun menggunakan metode perhitungan atau matematis dalam prosesnya, metode ini tidaklah 100% objektif. Hal ini dikarenakan peran ahli atau manusia yang menentukan bobot atau prioritas dari setiap kriteria yang ada.(Aldi)







Komentar