Proses Perjalanan Obat di Dalam Tubuh

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Biasanya di saat kita sakit pasti kita memerlukan obat untuk mengurangi sakit yang kita alami. Obat adalah zat kimia yang bisa memengaruhi proses hidup, biasanya untuk menguji sebuah obat yang akan menjadi sebagai uji cobanya adalah hewan dan manusia. Obat bisa masuk kedalam tubuh manusia memakai beberapa cara seperti hal berikut:

    • Per oral atau memasukan obat dengan cara seperti biasa yaitu diminum.
    • Dengan cara inhalan yaitu dengan menghirup obat yang akan kita masukan kedalam tubuh.
    • Memasukan obat dengan menggunakan jarum suntik atau disebut dengan injeksi, biasanya obat akan disuntikkan langsung kedalam sel-sel otot yaitu kedalam vena.
    • Dengan cara memasukan obat melalui organ tubuh manusia contohnya seperti anus dan vagina, atau biasa yang disebut dengan suppositoria.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Obat yang telah masuk ke dalam tubuh manusia biasanya akan memproses dengan melalui beberapa cara, seperti absorbsi dan distribusi dan serta pengikatan untuk sampai kedalam organ tubuh manusia yang akan membuat efek. Dan selanjutnya obat melakukan eksresi dari dalam tubuh keluar, dari proses keseluruhan biasanya disebut dengan proses farmakokinetik.

    Proses perjalanan obat kedalam tubuh manusia melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Absorbsi

    Absorbsi adalah proses penyerapan sebuah obat dari tempat awal obat itu masuk, di dalam absorbsi biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu seperti faktor obat-obatan dan faktor penderita juga masuk dan juga mempengaruhi obat saat di cerna oleh penderita.

    Absorbsi ini berkaitan dengan kadar obat dalam darah yaitu misalnya jumlah obat terhadap dosis, yang akan mencapai sebuah sirkulasi yang masuk kedalam sumber pembuluh darah yang berbentuk utuh, dikarenakan tidak semua obat yang bisa di absorbsi dari tempat awal obat itu masuk kedalam tubuh manusia yang akan mencapai sebuah sirkulasi sitemik.

    Saat absorbsi berada di saluran pencernaan obat akan mudah larut dikarenakan oleh lemak. Dan saat absorbsi berada di usus halus yang lebar, jika di dalam usus tersebut masih ada sisa makanan juga dapat mempengaruhi obat pada saat proses absorbsi.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri

    1. Proses Distribusi

    Setelah melalui proses diatas, obat selanjutnya akan diproses di dalam distribusi kedalam seluruh tubuh yang akan prosesnya akan melalui sirkulasi darah. Selain proses distribusinya menggunakan sirkulasi darah, obat saat proses distribusi juga dapat dipengaruhi oleh sifat kimia atau fisika. Dan saat proses distribusi dapat kita bedakan dengan berdasarkan proses penyebarannya saat berada di dalam tubuh.

    Saat melakukan distribusi yang pertama kali terjadi setelah penyerapan yaitu dari jantung, hati, dan ginjal. Dan selanjutnya ke otak. Dan saat distribusi kedua akan jauh lebih luas jangkauannya yakni meliputi jaringan otot hingga jaringan lemak. Distribusi ini akan mencapai keseimbangan dengan waktu yang hampir lama. Pada saat ini lah obat terdistribusi sampai kedalam sebuah sel yang akan menimbulkan efek obat, dan efek obat timbul dikarenakan adanya interaksi obat dengan reseptor yang akan mencetuskan sebuah perubahan biokimiawi dan juga perubahan fisiologi yang adalah respon yang begitu khas untuk obat-obatan tersebut.

    Obat saat melalui proses distribusi juga dipengaruhi oleh suatu ikatan protein plasma, di dalam darah, obat akan berada dalam bentuk bebas atau tetap terikat dengan protein sebelum akan mencapai organ target. Pengikatan obat terhadap sebuah protein akan berkurang pada saat proses malnutrisi dikarenakan adanya sebuah defisiensi protein. Biasanya dapat di contohkan saat kita sedang minum obat dengan menggunakan susu hal tersebut akan mempengaruhi pengikatan terhadap protein.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    1. Proses Metabolisme Obat

    Metabolism obat adalah dimana proses perubahan pada struktur kimia pada obat yang terjadi di saat berada di dalam tubuh dan juga dipengaruhi oleh enzim. Pada saat proses molekul obat bisa diubah menjadi kurang larut di dalam air, sehingga lebih mudah saat ekskresi atau saat dikeluarkan. Dan proses terjadinya metabolism ini sebagian terjadi di hati dan seringnya obat sudah dalam bentuk yang tidak aktif lagi jika sampai di hati. Kecepatan saat terjadi metabolisme obat tergantung pada factor genetik serta usia, dan juga penyakit yang menyertai dan antara obat-obatan yang berinteraksi.

    1. Proses Pengeluaran Atau Ekresi

    Ini merupakan proses akhir yaitu pengeluaran dari tubuh yang melalui berbagai bentuk organ ekskresi yang bisa dalam bentuk metabolit hasil proses metabolisme obat maupun dalam bentuk yang semula atau asalnya. Obat yang berbentuk metabolit polar akan lebih cepat saat dikeluarkan dari pada obat yang larut lemak, terkecuali jika proses pengeluarannya melalui paru-paru, dan organ tubuh ginjal juga merupakan organ pengeluaran yang paling penting. Sehingga saat dikeluarkan obat melalui ginjal akan menurun pada saat terjadi gangguan di fungsi ginjal sehingga dosis pada obat tidak perlu diturunkan lagi, dan saat proses ekskresi juga terjadi melalui sebuah keringat hingga rambut. dan memiliki jumlah yang tidak begitu banyak.(Daru)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Proses Perjalanan Obat di Dalam Tubuh
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar