Contoh Manfaat Teknologi Reproduksi Pada Hewan

LancangKuning.com - Pada masa sekarang ini teknologi sudah banyak mempunyai peran dalam hidup manusia, banyak kegiatan manusia yang menggunakan teknologi di dalamnya agar lebih cepat dan mudah . Mulai dari bekerja, melakukan interaksi antar satu sama lain, melakukan perjalanan yang memakai transportasi, semua hal itu telah dipengaruhi oleh adanya teknologi.

Bagi kamu yang belum tahu, pada reproduksi pun teknologi sudah ada peran di dalamnya, contohnya saja hewan. Sebelum masuk ke pembahasan tentang apa saja contoh manfaat teknologi bagi reproduksi pada hewan.

Kamu harus tahu dulu apa arti dari reproduksi yang terjadi pada hewan, teknologi reproduksi sendiri yakni suatu usaha yang di lakukan oleh, manusia yang mempunyai maksud agar hewan atau tumbuhan yang di harapkan dapat menanggulangi hambatan yang terjadi pada saat perkembangbiakannya, dengan kata lain agar proses perkembangbiakannya berlangsung tanpa ada masalah. Adapun jenis-jenis teknologi reproduksi yang terdapat pada hewan beserta manfaatnya ialah:

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

• Hibridasi

Maksud dari hibridasi yakni melakukan perkawinan antara 2 jenis hewan yang veritasnya berbeda & punya sifat yang diunggulkan. Cara lainnya juga bisa melalui jalan kawin suntik atau sering di sebut inseminasi buatan.  Dengan dilakukannya hybrid pada hewan, para peternak mempunyai maksud agar dapat menghasilkan keturunan hewan yang punya mutu bagus, dapat menghemat biaya dari kegiatan perkembangbiakan hewan, berharap agar keturunan yang punya mutu bagus dapat berumur panjang, dan yang terakhir yakni mempersingkat waktu reproduksinya.

• Inseminasi buatan (kawin suntik)

Maksud dari kawin suntik ialah suatu prosedur untuk memasukkan cairan sperma hewan berjenis jantan memakai alat tertentu ke pada hewan betina, tujuannya yakni diharapkan bisa mengatasi masalah yang terjadi pada proses reproduksi pada hewan, misalkan susahnya menyatukan atau mempertemukan hewan jantan &betina saat akan di kawinkan baik karena masalah geografisnya maupun waktu perkawinan yang berbeda waktunya atau tidak secara bersamaan.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Universitas Serambi Mekkah

Tujuan:

• Mengatasi / mencegah adanya penularan penyakit kelamin pada hewan yang hendak di kawinkan.
• Diharapkan bisa mendapat meningkatkan mutu genetik yang di miliki hewan ternak yang akan lahir.
• Menaikkan angka kelahiran dengan wajku yang teratur dan hanya membutuhkan waktu yang singkat.
• Tidak ada keharusan hewan jantan unggul di adakan atau dibawa ke tempat proses perkawinan di lakukan, sehingga dengan begitu biaya yang dikeluarkan tidak akan terlalu besar.
• Bisa mengoptimalkan fungsi pejantan unggul dengan cakupan yang lebih luas & masa yang lebih panjang /lama.
• Dapat menghemat biaya yang di gunakan untuk memelihara & merawat hewan jantan unggulan yang butuh modal besar.
• Mencegah agar tidak terjadinya insiden pada saat perkawinan berlangsung dikarenakan  badan jantan yang jauh lebih besar disbanding betinanya.

Kloning

Cloning pertama kali dikenal pada tahun 1960 yang penemunya bernama Gurdon, kloning sendiri ialah suatu prosedur organisme yang hendak dikembangbiakan diambil sel dari indukan yang diharapkan keturunannya punya sifat identik dengan induk. Berarti hewan kloningan adalah duplikat yang mempunyai kesamaan dengan indukannya bahkan dengan DNA nya sekalipun. Contoh dari kloning ini seperti anjing dan koyote mejadi serigala padang rumput.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

Tujuan dari adanya kloning:

• Untuk melestarikan hewan yang sudah langka keberadaannya agar dapat terus lestari.
• Teknik ini dapat menghasilkan sel jaringan bahkan organ sehingga bisa jadi jalan proses pengobatan untuk organ yang punya kelainan atau gangguan.
• Bisa membantu mendapatkan jenis spesies yang baru & bebas dari yang namanya penyakit turunan.
• Kloning mempunyai peran pada proses pemajuan dalam bidang sains (ilmu pengetahuan).
• Untuk mempertahankan mutu indukan unggul agar keturunannya bisa memiliki mutu yang sama dengan induk sebelumnya.(Barnard)