Penerapan Teknologi Pada Reproduksi Hewan

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Perkembangan (reproduksi) pada hewan sekarang tidak hanya dengan cara yang alami saja, sekarang pada zaman yang maju dan modern ini penggunaan teknologi sudah modern, sehingga reproduksi pada hewan dapat dilakukan menggunakan teknologi pada masa ini.

    Ada beberapa penerapan teknologi pada reproduksi hewan yang bisa dilakukan dengan banyak cara. Dan dapat dilakukan pada hewan tertentu seperti pada hewan ternak contoh: Sapi, kerbau, kambing, dan hewan lainnya.

    Ada beberapa cara untuk penerapan atau menggunakan teknologi untuk reproduksi hewan, antara lain : …

    1. Kloning pada hewan

    Kloning adalah sebuah teknik yang dapat dikatakan sulit, tapi juga bias dipraktekan saat kita mengetahui cara penggunaannya dengan tepat dan benar sesuai dengan langkah kerjanya sendiri.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Kloning merupakan sebuah proses dengan mengganti sel-sel telur dengan selsomatis lalu di beri tegangan listrik sehingga sel tersebut dapat berkembang biak. Dan setelah berhasil dan berkembang menjadi embrio, embrio itu akan di tanamkan pada rahim hewan betina yang akan dikloning. Setelah ditanamkan anak yang dihasilkan akan menyerupai induk dari inti somatisnya.

    Contoh proses kloning pada kucing :

    • Membuat biakan sel dari kulit kucing yang akan kita pakai untuk donor sel. Kulit anjing diambil seperlunya lalu dibiakan ke dalam cawan (petri) disimpan dengan suhu 150oC.
    • Ambil sel telur dari kucing yang telah di ovolasikan dengan melihat keadaan sel-sel vagina dan hormone dalam darahnya.
    • Lakukan kloning pada sel telur dengan cara menghilangkan inti inti dari sel telurlalu akan diganti dengan sel yang telah di biakan dari sel donor.
    • Berikutnya menyatukan sek-sel yang berasal dari kulit kucing tersebut, dengan sel yang inti nya telah dihilangkan.
    • Melakukan implantasi dengan memasukan sel telur yang telah bersatu ke dalam rahim kucing dengan di operasi.
    • Memeriksa kehamilan pada kucing dengan ultrasonografi 22 hari kemudian untuk memastikan terjadinya kehamilan.
    1. Inseminasi Buatan - (kawin suntik)

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Stis Darul Falah Pagutan Mataram NTB

    Kawin suntik (inseminasi buatan) merupakan cara untuk memasukan sperma hewan jantan ke dalam organ reproduksi pada hewan betina dengan menggunakan alat-alat tertentu oleh pakarnya. Adapun tujuan dari penerapan Inseminasi buatan ini…

    • Untuk meningkatkan kualitas pada hewan ternak.
    • Untuk memudahkan proses pada perkawinan.
    • Untuk dapat menghindari kelangkaan pada hewan jantan terutama pada bibit unggul.

    Penerapan :

    • Sebuah teknik yang memasukan sel sperma ke dalam alat kelamin pada hewan betina dengan alat yang berupa suntikan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh bibit unggul dengan harga yang murah, para peternak tidak perlu lagi untuk membeli hewan jantan dan hanya membeli sperma pada hewan jantan untuk melakukan inseminasi pada hewan betina.

    Contohnya : kawin suntuk pada kambing betina local dengan mengambil sperma kambing jepang.

    1. Bayi tabung -  (Fertilisasi in Fitro)

    Bayi tabung merupakan jalan keluar bagi masalah ketidaksuburan atau infertilisasi cara ini dapat mengeluarkan biaya yang sangat mahal. Tes pertama bayi tabung dilakukan pada tahun 1978.

    Langkah dasar penerapan bayi tabung : 

    • Menggunakan obat untuk membuat folikel menjadi banyak di ovariom. Jika folikel yang berkembang di ovariom banyak maka yang dihasilkan (sel telur) juga banyak.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    • Melakukan pemantauan pada perkembangan folikel dengan menggunakan alat ultrasonografi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan telur pada ovariom.
    • Setelah kira kira 35-36 jamdari pemberian pemicu, sel telur dipantau lagi dengan menggunakan alat ultrasonografi.
    • Specimen sperma disiapkan dan dicuci terlebih dahulu, setelah dicuci kemudian sperma di tempatkan dengan sel telur dan disimpan dalam inkubator selama lebih kurang 18 jam. Lalu akan dilihat normal atau tidak normalnya fertilisasi. Apabila normal akan disimpan di dalam incubator hingga embrio menjadi multiseluler.

    Penjelasan

    • Mempertemukan sel sel sperma dengan sel telur di luar dari tubuh induk betina tempatnya menggunakan tabung, apabila telah terjadi fertilisasi (pembuahan) makan akan terbentuk zigot.
    • Lau zigot tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim induk betina sampai tumbuh dan berkembang hingga siap lahir.

    Contohnya : upaya pengembangbiakan harimau jawa, komodo, dan juga bias untuk membantu suami istri yang kesulitan untuk memperoleh keturunan (buah hati).

    Bagi kita yang ingin melakukan penerapan menggunakan teknologi pada hewan harus dilakukan bersama orang yang ahlinya agar tidak terjadi kendala yang tidak diinginkan dan dilakukan sesuai langkah dan cara kerja dari masing - masing penerapan tersebut.(Dika)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Penerapan Teknologi Pada Reproduksi Hewan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    75%

    Tidak Peduli

    25%

    Marah

    0%

    Komentar