Daftar Isi
LancangKuning.com - Gojek, adalah perusahan di bidang technologi yang ada didirikan di Indonesia pada tahun 2010 lalu. Namun nama gojek ini baru buming-bumingnya sejak lima tahun belakangan ini, gojek didirikan oleh seorang pria asal Indonesia yaitu Nadiem Makarim.
Di tahun 2016 gojek sudah berjalan di 50 kota yang ada si Indonesia, dan waktu itu aplikasi gojek sudah di download sekitar 10juta kali melalui Google play. Tidak hanya di Google play bahkan aplikasi nya juga bisa di unduh melalui App Store bagi pengguna IOS Iphone.
Untuk layanan aplikasi gojek ini selain Indonesia juga sudah beroperasi di wilayah Thanlaind, Vietnam, Singaputra, dan Filipina. Dan selain itu gojek akan masuk juga ke malaysia.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Hal tersebut setelah mendapatkan izin untuk masuk di Malaysia melaui Menteri transportasi Malaysia itu sendiri yaitu Anthony Loke Siew Fook dia mengatakan bahwa Gojek maupun startup ride hailing lokal Dego Ride boleh untuk uji coba selama 6 bulan, dan akan dimulai Januari 2020.
Uji coba ini akan dilakukan untuk mengukur seberapa tinggi permintaan pasar terhadap kehadiran transportasi ojek online di Malaysia.
"Transportasi ride hailing akan menjadi komponen penting untuk memberikan sistem transportasi publik yang komprehensif," jelas Loke kepada di hadapan parlemen Malaysia.
Uji coba pertama akan mulai digelar di kawasan Lembah Klang, wilayah paling maju di Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia. Setelah melihat reaksi pasar, pemerintah berencana memperluas area uji coba Gojek dan Dego Ride.
Loke mengatakan, Gojek dan Dego Ride akan tunduk pada peraturan yang sama seperti berlaku untuk layanan transportasi online lainnya, yakni Grab.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima
Dirangkum KompasTekno dari Channel News Asia, Gojek masih enggan berkomentar soal hal ini. Namun, co-CEO Gojek, Andre Soelisto sempat mengumbar pihaknya memang akan menambah daftar negara tujuan ekspansinya.
"Ini menjadi mimpi kami tahun depan. Layanan yang kami miliki di Indonesia bisa terbuka di beberapa negara lain dengan cepat," ujar Andre.
Hingga sekarang, Gojek sudah mengaspal setidaknya di tiga negara Asia Tenggara, yakni Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Sebelumnya, izin Gojek di Malaysia sempat tersendat karena pemerintah setempat melarang kendaraan roda dua dijadikan moda transportasi publik. Alasannya terkait dengan tingkat kecelakaan yang tinggi.
Tidak hanya di Malaysia, Gojek juga sempat terganjal di Filipina karena aturan kepemilikan saham lokal.
Di Filipina, Andre mengatakan Gojek akan lebih fokus membangun bisnis pembayaran digitalnya. Beberapa bulan lalu, Gojek juga telah mengakuisisi salah satu startup fintech Filipina bernama Coin.ph.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Hadirnya Gojek dan Dego Ride di Negeri Jiran bisa jadi membuat posisi Grab terancam. Sejauh ini, Grab menjadi penyedia ride hailing dominan di Malaysia setelah mengakuisisi unit usaha mantan pesaingnya, Uber, di wilayah Asia Tenggara.
Grab juga sedang berbenah menyesuaikan dengan aturan baru di Malaysia yang mengharuskan sopir transportasi ride hailing memiliki lisensi khusus, surat izin, dan asuransi. Aturan itu juga mengharuskan kendaraan transportasi online untuk melalui pemeriksaan.(Umi)
Komentar