Daftar Isi
Foto: Istimewa
LancangKuning.com, BENGKALIS -- Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar berazam mengembangkan pulau Beruk di Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, sebagai destinasi wisata khas Melayu.
Dikutip dari humas.bengkaliskab.go.id , sesuai permintaan yang disampaikan Gubri Syamsuar di sela-sela kunjungan diantarkan ke Rupat Utara, Sabtu, 7 Desember 2019.
Baca Juga: Volunteers Komunitas GBMN-MERANTI berjualan untuk Bhakti sosial ke -11
Menggunakan helikopter, mantan Bupati Siak ini tiba di Tanjung Medan sekitar pukul 09.45 WIB.
Penguasa dari Singapura Datuk Nazar, ikut mendampingi Gubri Syamsuar yang dalam kunjungan tersebut mengenakan baju dan celana jeans warna biru.
Baca Juga: BUMN Kapal Buka Lowongan, Cek Selengkapnya Disini
Kedatangan Gubri Syamsuar menunggu Bupati Bengkalis yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Haholongan.
Kemudian, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga H Anharizal, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Basuki Rakhmad, Kadis Perhubungan yang diwakili Sekretaris H Zul Asri, serta Camat Rupat Utara Agus Sofyan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Gubri Syamsuar mengunjungi dua objek wisata bahari di Rupat Utara, yaitu kawasan pantai Pesona, dan Tanjung Lapin.
Saat di pantai Tanjung Lapin, Gubri Syamsuar mengukur kedalaman laut Tanjung Lapin dengan menggunakan tali pancing.
"Untuk mengetahui kedalamannya, jadi nanti setelah pulau ini kita kembangkan menjadi pantai wisata akan memudahkan kapal pesiar singgah di pulau Beruk dan Tanjung Lapin ini," ujar Gubri Syamsuar menjelaskan mencari solusi tersebut.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Bersama pengusaha Singapura, Gubri Syamsuar juga menjelaskan ingin membangun pusat pendidikan di pulau Rupat, yaitu pondok pesantren.
Mendapat informasi itu, Haholongan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyambut sangat baik dan kesungguhan Gubri Syamsuar untuk membangun kepariwisataan di Rupat Utara. Demikian pula atas rencana pembangunan pondok pesantren di pulau Rupat. (rls/ndi)
Komentar