Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
LancangKunig.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyoroti berbagai kejadian sekolah rusak dan ambruk yang terjadi. Terbaru adalah kasus yang terjadi di SMKN Miri, Sragen, Jawa Tengah yang menyebabkan puluhan siswa menjadi korbannya.
"Kami menilai Indonesia masuk kondisi darurat gedung sekolah rusak. Karena dalam waktu yang tidak berselang lama sekolah-sekolah banyak yang ambruk dan ada korban," ujar Huda dalam rilis yang diterima detik.com, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga: Google Bakal Batasi Iklan Politik
Ketua DPD PKB Jabar ini menyoroti sejumlah kasus gedung ambruk adalah bangunan baru. Seperti kasus ambruknya aula di SMKN Giri yang baru dibangun pada tahun 2015 dan SDN Gentong Pasuruan yang baru dibangun pada 2016.
Baca Juga: Minim Terobosan, BNN Terancam Dibubarkan
Menurut Huda, gedung yang dibangun menggunakan uang negara itu terkesan rapuh. Terlebih jika dibandingkan usianya yang belum sampai lima tahun.
"Kami mempertanyakan bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan gedung sekolah yang dibangun dengan uang rakyat yang justru membahayakan peserta belajar-mengajar," ucapnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Huda mendesak Kemendikbud melakukan sensus nasional terhadap gedung sekolah terkait kualitas dan keamanannya. Jangan sampai, kata Huda, terjadi ambruk kembali terlebih kini sudah mulai memasuki musim hujan. "Jangan sampai kembali jatuh korban," ujarnya.
Pria yang juga Jubir DPP PKB ini menyebut kondisi darurat gedung sekolah tak lepas dari fakta bahwa ada 283.300 ruang yang kondisinya rusak. Di sisi lain, kemampuan pemerintah untuk renovasi hanya 25.000 per tahun.
"Jadi perlu waktu sekitar 5-10 tahun lagi perbaikan ruang sekolah yang rusak berat tersebut jika proses perbaikan dilakukan secara normal," katanya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Kondisi ini, kata Huda, tak bisa dibiarkan. Menurutnya dengan fokus pembenahan SDM, pemerintah seharusnya memberikan investasi besar pada bidang pendidikan. Salah satunya perhatian lebih pada perbaikan.
"Jika perlu dalam jangka pendek ini kerahkan semua sumber daya untuk memperbaiki 152.000 ruang sekolah yang rusak berat dan rusak total itu," ujar Huda. (LKC)
Komentar