Daftar Isi
Foto: ACT
LancangKuning.com, SERAM BAGIAN BARAT – Ribuan warga di Kabupaten Seram Bagian Barat masih berada di tenda pengungsian sejak gempa mengguncang Maluku, Kamis (26/9). Menurut tinjauan tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku, masih banyak warga yang memilih bernaung di tenda-tenda.
“Warga sudah mulai beraktivitas saat pagi dan siang hari, namun saat malam hari warga kembali ke pengungsian karena masih trauma,” lapor Lukman Solehudin dari tim Disaster Emergency Response (DER) – Aksi Cepat Tanggap (ACT), Selasa (1/10).
Baca Juga: Dua Warga Wamena Tiba di Posko Kemanusiaan ACT Sulsel
ACT pun telah menugaskan tim untuk meninjau langsung pengungsian di Rindam XVI/Pattimura, Kairatu, Seram Bagian Barat. “Banyak bayi dan balita di lingkungan Rindam XVI/Pattimura. Menurut laporan yang kami terima, sudah dua jiwa meninggal dunia dengan sebab yang sama, yaitu serangan jantung,” lapor Wahab Loilatu dari tim MRI Maluku.
Ia juga mengatakan, saat ini Rindam XVI/Pattimura juga telah menyediakan makanan siap santap untuk pengungsi dengan pemenuhan makan tiga kali sehari.
Baca Juga: Perekonomian di Wamena Masih Lumpuh
“Teknis kebutuhan mendesak pengungsi saat ini meliputi kebutuhan pokok, air minum, obat-obatan, kebutuhan bayi, dan keperluan kebersihan. Pengungsian juga membutuhkan bantuan bahan bakar untuk keperluan masak dapur umum,” tambah Wahab.
Sementara itu, aksi kemanusiaan ACT bagi korban gempa di wilayah Maluku lainnya juga masih berjalan. Dapur umum mulai didirikan di Kota Ambon, Selasa (1/10). Pembukaan dapur umum menjadi ikhtiar ACT memenuhi kebutuhan pangan korban gempa yang hingga saat ini belum mampu dilakukan para korban secara mandiri.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Hingga saat ini, status tanggap darurat masih diberlakukan pemerintah Ambon. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2.675 rumah teridentifikasi rusak, 852 di antaranya mengalami rusak berat, sementara 30 jiwa meninggal dunia akibat gempa Maluku berkekuatan M 6,5.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Gempa mengguncang tiga wilayah di Provinsi Maluku. Di Kota Ambon, gempa melanda lima kecamatan, penyintas tertinggi berada di Kecamatan Baguala. Sedangkan di Maluku Tengah, ada tiga kecamatan terdampak. Sementara di Kabupaten Seram Bagian Barat, lima kecamatan terdampak. (LKC)
Komentar