Dampak Covid-19, Muhammad Syafaat: Pendidik dan Guru Ngaji di Inhu Layak Dapat Bantuan

Daftar Isi

    Foto: Anggota DPRD Inhu, Muhammad Syafaat 

    Lancang Kuning, INHU - Wabah Covid-19 sangat berdampak bagi para pendidik dan guru ngaji di Kabupaten Indragiri Hulu yang sehari-hari hanya mengandalkan iuran dari para murid untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

    Para guru ngaji ini tersebar di pesantren, masjid-masjid, mushalla, madrasah, TPQ-TPQ, dan majelis-majelis. 

    Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Indragiri Hulu Muhammad Syafaat SHI, Sabtu (25/4), di Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu. 

    "Mereka-mereka ini kerap dilupakan. Padahal, sebagai mitra pemerintah mereka punya peran besar dalam mendidik generasi muda kita. Saat wabah Covid-19 ini, sebagian besar kegiatan mengaji di masjid-masjid, madrasah, dan sebagainya ditiadakan. Pastinya para guru ngaji ini merasakan dampaknya," sebut Muhammad Syafaat. 

    Syafaat menyampaikan, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu sudah mengalokasi dana sebesar Rp 90,2 miliar. Dari jumlah itu, sebesar Rp 46 miliar dialokasikan untuk gugus tugas kesehatan. 

    Anggota Komisi 1 tersebut menjelaskan, aspek kesehatan dan ekonomi selama pandemi Covid-19 ini sama pentingnya, sehingga harus dilakukan secara beriringan. 

    "Jadi, Pemkab bisa segera memberikan insentif, bantuan sosial, dan sebagainya untuk para guru ngaji di daerah ini. Pemberian bantuan berupa sembako merupakan solusi jangka pendek yang paling urgen saat ini untuk dilakukan," tambah Syafaat. 

    Syafaat melanjutkan, anggaran besar yang sudah dikucurkan dalam penanganan pandemi jangan sampai tidak tepat sasaran. Sehingga, jadi sia-sia dan mubazir. 

    "Pemkab Inhu harus jeli dalam pengalokasian anggaran. Harus transparan dan dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya. 

    Syafaat berharap, nantinya secara berkala eksekutif juga bisa meng-update berapa jumlah anggaran yang sudah digunakan untuk penanganan Covid-19 di Inhu. 

    "Dan untuk apa saja digunakan. Skala prioritasnya juga harus jelas. Hal apa yang mesti didahulukan dalam upaya kita memutus mata rantai Covid-19 ini," jelas Syafaat. 

    Menurutnya, para wakil rakyat mendapat mendapat tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan penanganan dan pencegahan Covid-19. 

    “Jadi, pemerintah di semua tingkatan, swasta, komunitas serta elemen lain yang bahu-membahu melakukan gerakan, bantuan kemanusiaan, maupun langkah pencegahan lainnya di Inhu, harus diorkestrasi. Sehingga, tidak berjalan sendiri-sendiri," tutur pendakwah ini. 

    Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan. Sebab, belum diketahui sampai kapan wabah akan berakhir. 

    "Beruntungnya, di Inhu belum ada satupun ditemukan warga terjangkit covid-19. Mari kita jaga ini. Kita bergerak terus bersama. Mari saling bahu membahu memutus rantai virus ini, agar tidak semakin berkembang, sehingga semuanya bisa kembali normal,” ajak Syafaat. (LK) 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dampak Covid-19, Muhammad Syafaat: Pendidik dan Guru Ngaji di Inhu Layak Dapat Bantuan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar