Komunikasi dan Relasi Pertolongan dalam Pekerjaan Sosial

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi pertolongan yang memberikan intervensi atau memberikan penerobosan kepada orang lain melalui interaksi verbal maupun nonverbal secara terus menerus kepada klien. Pekerja sosial pada dasarnya harus mempunyai keterampilan komunikasi sekaligus memiliki relasi yang baik.

    Pekerja sosial dengan keterampilan komunikasi yang baik, biasanya akan mampu dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien yang akan di hadapi nya dalam lingkungan sosialnya. Hal ini didukung dengan keharusan para pekerja sosial agar bisa mengintervensi klien dan lingkungannya. Intervensi lingkungan ini diharapkan mampu untuk memberikan bantuan sesuai posisinya terhadap klien.

    Pekerja sosial menempatkan klien dalam lingkungan sosialnya supaya hal tersebut dapat menjalankan fungsi sosialnya. Sesuai dengan prinsip Person in Environment (PiE), maka yang di intervensi oleh pekerja sosial adalah seluruh aspek dan bagian yang meliputi klien, hal tersebut dilakukan supaya perilaku dari klien sesuai dengan harapan lingkungan sosial, dan agar perilaku dati klien tersebut dapat diterima oleh lingkungan sosial.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Relasi pertolongan merupakan suatu proses yang saling melibatkan ataupun saling mengikatkan diri antara dua orang atau lebih dalam melakukan sesuatu ataupun melakukan suatu pekerjaan, yang di dalamnya dapat mengandung ekspektasi, interaksi, interdependensi dan saling timbal balik antara penolong (helper) dan yang membutuhkan pertolongan (helpee).

    Pada relasi ini, biasanya melalui cara-cara yang sedemikian rupa, pihak penolong pada dasarnya akan menyediakan maupun menggunakan dirinya dan sumber-sumber tertentu untuk memberikan pelayanan dan pihak yang ditolong menggunakan sumber-sumber tersebut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

    Relasi pertolongan dalam pekerjaan sosial ini termasuk ke dalam kategori relasi antar pribadi, yang dimana di dalamnya terjadi interaksi sikap, perasaan dan emosi yang terjadi antar kedua belah pihak (the helper and the helpee). Relasi tersebut juga merupakan suatu proses yang bisa di katakan dinamis, berkesinambungan, akumulatif dan resiprokal atau timbal balik serta memiliki ciri yang unik.

    Baca Juga : Indikator Pendukung Dalam Meningkatkan Akreditasi Kampus

    Baik pekerja sosial maupun klien sebagai orang yang akan menerima pertolongan, keduanya dapat menjadikan komunikasi dan relasi sebagai alat utama untuk mencapai tujuan yang di kehendaki oleh satu sama lain.

    Pekerja sosial dalam melaksanakan tugasnya tentunya memerlukan bantuan orang lain, baik teman sejawat, sistem sumber untuk kepentingan klien, ataupun keduanya. Kemampuan pekerja sosial untuk memberikan informasi terkait dengan klien dan significant others nya, serta perkembangan atau progress yang sudah terjadi merupakan bagian penting dari kemampuan komunikasi.

    Pekerja sosial dapat menggambarkan dengan benar segala yang terjadi kepada teman sejawat dan sistem sumber jika mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini berlaku sebaliknya. Akibatnya, pertolongan yang tepat bisa segera diberikan kepada klien dalam waktu yang tepat untuk sistem sumber yang tepat.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Sistem sumber yang digunakan untuk kepentingan klien, tentunya juga harus mendapatkan feedback dari klien melalui pekerja sosial. Feedback ini bisa berbentuk laporan tertulis dan tidak tertulis yang mencerminkan seorang klien dari pekerja sosial tersebut. Sistem sumber yang berhubungan langsung dengan klien memungkinkan untuk mengontrol klien dalam melakukan berbagai aktivitasnya dalam rangka mengembalikan fungsi sosialnya.

    Namun, untuk sistem sumber yang tidak berhubungan langsung dengan klien, maka hal ini seharusnya mendapatkan informasi dari pekerja sosial. Penyampaian ini sangat menentukan keberlanjutan proses pertolongan kepada klien, dan semuanya bergantung pada kemampuan pekerja sosial menyampaikan dengan berbagai teknik komunikasi yang baik.

    Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diketahui bahwa keterampilan komunikasi dan relasi dalam pekerja sosial itu sangat penting baik digunakan kepada klien yang akan di hadapi dengan berbagai gaya penyampaian yang meliputi bahasa dan gesture maupun kepada sistem sumber yang bisa memberikan pertolongan kepada klien. Hal ini dapat lebih menekankan bahwa pekerja sosial mempunyai keterampilan komunikasi dan relasi yang baik merupakan sebuah keharusan ataupun kewajiban dan tidak bisa dipisahkan dengan keterampilan lainnya.(Redho)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Komunikasi dan Relasi Pertolongan dalam Pekerjaan Sosial
    Sangat Suka

    75%

    Suka

    25%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar