Teorema Rangkaian Listrik Arus Searah

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Segala hal yang terbuat dari atom, dan seluruh atom terbentuk dari proton, neutron, dan elektron. Proton, mempunyai muatan listrik positif. Neutron tidak mempunyai muatan atau isian listrik ( Netral), sedangkan Elektron mempunyai muatan atau bawaan listrik negatif. Atom diikat bersama oleh gaya tarik yang sangat kuat yang berada di antara inti atom dan elektron di kulit paling luarnya.

    Sewaktu proton, neutron, juga elektron ini bersama-sama ada di dalam atom, mereka akan stabil. Sebaliknya jika mereka perpisah satu sama lain, mereka akan memperbarui dan mulai menunjukan potensi ketertarikan yang dimaksud perbedaan potensial.

    Jika kita membikin  sirkuit yang tertutup, para elektron lepas ini akan mulai berpindah dan kembali ke proton dikarenakan ketertarikan nya untuk menciptakan sebuah aliran elektron. Aliran elektron ini dimaksud dengan arus listrik. Elektron tidak mengalir dengan bebas melalui sirkuit karena materi yang dilewatinya menciptakan pembatasan aliran elektron. Pembatasan ini disebut resistensi.

    Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Selanjutnya segala rangkaian listrik atau juga elektronik dasar terbentuk dari tiga macam kuantitas listrik yang  terpisah namun sangat terkait yang dimaksud degan: Tegangan, (v), Arus, (i) dan Tahanan, (Ω).

    Tegangan listrik

    Tegangan, (V) yaitu energi potensial berasal dari persediaan listrik yang disimpan kedalam bentuk muatan listrik. Tegangan bisa dapat dianggap atau disebut sebagai gaya yang mendorong elektron melalui konduktor dan makin membesar tegangan semakin besar kemampuannya untuk "mendorong" elektron melewati sirkuit yang diberikan. Dikarenakan energi mempunyai keahlian untuk melakukan pekerjaan, energi potensial ini bisa digambarkan sebagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam joule untuk memindahkan elektron dengan bentuk aliran listrik di daerah sirkuit dari sebuah titik atau titik ke titik lainnya.

    Selanjutnya perbedaan tegangan antara dua buah titik, koneksi atau persimpangan (disebut node) pada dalam suatu rangkaian dikenal atau disebut dengan Perbedaan Potensi, (hal.) Yang biasa disebut dengan Penurunan Tegangan.

    Perbedaan potensial antara dua buah titik diukur kedalam Volt dengan mempunyai simbol rangkaian V, atau dengan  huruf kecil "v", walaupun  Energi, huruf kecil "e" biasa dipakai untuk menunjukkan ggl yang dihasilkan (gaya gerak listrik). Selanjutnya makin besar tegangan, maka makin besar tekanan (atau gaya dorong) dan semakin besar kapasitas untuk memulai pekerjaan.

    Sumber suatu tegangan konstan disebut dengan  Tegangan DC dengan memiIiki  tegangan yang bervariasi secara berkaIa dengan jangka  waktu yang disebut  dengan tegangan AC. Tegangan tersebut diukur kedalam volt, dengan satu volt bisa  didefinisikan dengan tekanan listrik yang dibutuhkan untuk memaksa arus listrik sebanyak satu ampere melewati  resistansi satu Ohm.

    Baca juga : Besaran Besaran Listrik Arus Searah

    Tegangan umumnya dinyatakan dalam bentuk Volts dengan awalan yang dipakai untuk menunjukkan sub-kelipatan dari tegangan seperti microvolts (μV = 10-6 V), miIIivolt (mV = 10-3 V) atau kiIovolt (kV = 103 V). Tegangan dapat berupa positif atau negatif.

    Baterai atau catu daya sebagian besar dipakai untuk menghasiIkan sumber tegangan DC Iangsung (arus searah) seperti 5v, 12v, 24v dll di sirkuit dan sistem elektronik. Sedangkan itu sumber tegangan A.C. (arus boIak-baIik) tersedia untuk daya dan penerangan rumah dan industri domestik serta transmisi daya. Pasokan tegangan Iistrik di Inggris Raya saat ini adalah 230 volt a.c. dan 110 volt a.c. di Amerika Serikat.

    Sirkuit elektronik umum beroperasi pada pasokan baterai DC tegangan rendah antara 1,5V dan 24V dc SimboI sirkuit untuk sumber tegangan konstan yang biasanya diberikan dengan simbolis  sebuah baterai dengan sebuah tanda positif, + dan sebuah negatif, - yang menunjukkan arah polarities. SimboI sirkuit untuk sumber tegangan boIak-baIik adaIah Iingkaran dengan gelombang sinus di dalamnya.

    Teorema Rangkaian arus lurus menurut Theverin Dan Northon

    -Teorema Thevenin

     adalah metode anaIitik yang digunakan untuk mengubah rangkaian kompIeks menjadi rangkaian ekivalen sederhana yang terdiri dari resistansi tunggaI daIam rangkaian dengan tegangan sumber

    DaIam tiga tutoriaI yang laIu kita teIah menyaksikan penyelesaian sirkuit listrik yang kompleks menggunakan Hukum Sirkuit Kirchhoff, AnaIisis Mesh dan akhirnya Analisis Nodal. Namun ada banyak lagi "Teori Analisis Rangkaian" yang tersedia untuk diambiI yang bisa menghitung arus dan tegangan pada suatu titik mana pun pada suatu rangkaian. Dalam tutorial ini kita akan meIihat salah satu teorema analisis rangkaian yang lebih umum (di sebelah Kirchhoff) yang telah dikembangkan, Teorema Thevenin.

    Teorema Thevenin menyebutkan bahwa "Sirkuit Iinear apa pun yang mengandung beberapa voltase dan resistansi bisa diganti dengan hanya satu buah voltase tunggal dengan seri dengan resistans tunggaI yang terhubung melewati beban". Dengan kata lain, yaitu mungkin untuk menyederhanakan sirkuit listrik apa pun, seperti apa pun rumitnya, ke sirkuit dua-terminal yang sesusai hanya dengan sautu sumber tegangan konstan tunggal secara seri dengan resistansi (atau impedansi) yang terjalin ke beban.

    Baca juga : Tempat Wisata di Riau

    Teorema Thevenin sangat berguna dalam analisis rangkaian sistem daya atau baterai dan sirkuit resistif yang saling terhubung lainnya di mana ia akan memiliki efek pada bagian sirkuit yang berdampingan.

    Sejauh menyangkut resistor beban RL, jaringan “satu-port” kompleks apa pun yang terdiri dari beberapa elemen rangkaian resistif dan sumber energi dapat diganti dengan satu resistansi tunggal Rs dan satu voltase ekuivalen tunggal Vs. Rs yaitu nilai resistance sumber yang melihat kembali kepada rangkaian dan Vs yaitu tegangan rangkaian terbuka di terminal.

    -Teorema Nortons

    Teorema nonson yaitu metode analitik yang dipakai untuk mengubah rangkaian kompleks menjadi kerangka ekuivalen sederhana yang terbentuk dari resistansi tunggal secara paralel dengan sumber arus. Norton di sisi lain mengurangi sirkuitnya menjadi satu resistan paralel dengan sumber arus konstan.

    Teorema Nortons menyebut bahwa “Setiap rangkaian linear yang memiliki beberapa sumber energi dan resistans yang dapat ditukar oleh generator Arus Konstan tunggal dengan cara  paralel dengan Resistor Tunggal“.

    Sejauh resistansi beban, RL memperhatikan resistan tunggaI ini, RS disebut nilai resistansi yang melihat ke belakang  pada dalam jaringan dengan semua sumber arus dihubungkan dan IS adalah arus hubung singkat pada terminal output.(Fykral)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Teorema Rangkaian Listrik Arus Searah
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar