Mengapa Ular Kobra Tiba-tiba Muncul di Mana-mana?

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Ular, binatang yang sangat ditakuti oleh banyak orang baik itu ular dengan ukuran kecil apalagi yang besar. Entah kenapa baru mendengar perkataan ular saja sudah membuat kita merasa takut apalagi sudah melihatnya secara langsung. Namun ada juga sebagian orang berani dengan ular, bahkan sampai mencari nya untuk di pelihara.

    Jenis ular sangat banyak mulai dari ular yang tidak berbisa sampai ular yang berbisa, kali ini kita akan bahasa mengenai ular yang berbisa. Salah satu ular berbisa adalah ular sendok atau yang lebih kerap di sebut dengan ular kobra.

    Ular kobra merupakan jenis ular yang sangat berbahaya karena racun yang dikeluarkan dari tubuhnya kuat dan bisa menyebabkan kematian apabila terkena racunnya tersebut. ular kobra ini melumpuhkan mangsanya dengan cara menggigit dan juga memasukkan racun pada lawannya, dan bisa tersebut akan melumpuhkan saraf-saraf mangsa.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Dan ular kobra ini hidupnya di wilayah tropis dan gurun, tapi entah kenapa baru-baru ini sejumlah ular kobra masuk ke wilayah penduduk masyarakat sehingga membuat masyarakat setempat panik dan gelisah.

    Seperti yang terjadi di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Akibat adanya anakan kobra di lingkungannya, satu keluarga terpaksa mengungsi. Di Jember, puluhan anakan kobra juga meneror warga Sukorambi, Jawa Timur.

     

    Tak hanya di Jember, warga Ciracas, Jakarta Timur, juga dihebohkan dengan keberadaan ular kobra. Akan tetapi, ular tersebut tak juga ditemukan meski sudah 5 jam dicari.

    Mengapa tiba-tiba ada ular kobra di mana-mana?

    Peneliti Herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Amir Hamidy, memberikan penjelasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/12/2019). Herpetologi merupakan ilmu yg mempelajari reptil dan amfibi.

    Amir mengatakan, Pulau Jawa dengan tanahnya yang subur adalah habitat asli ular kobra. “Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer,” kata dia.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Stit Darul Hijrah Martapura

    Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, Amir mengatakan, menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra. “Karena kan ini musimnya. Jadi memang musim ular menetas ini di awal musim penghujan,” kata dia. “Wajar kalau seperti itu, tahun sebelumnya juga ada,” lanjut Amir.

    Munculnya banyak ular kobra salah satunya karena induk kobra saat bertelur bisa mencapai 12-20 butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan. Telur kobra juga tidak diletakkan di sarang layaknya telur ayam.

     

    Telur ular kobra biasanya diletakkan di atas tanah, di lubang-lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting/sampah. Untuk menetaskan telurnya, induk kobra membutuhkan suhu yang lembab. Jika panas, telur akan kering.

    “Bayangkan kamar mandi lembap enggak ada ventilasinya. Jadi kurang lebih seperti itu suhunya,” ujar Amir. Pada periode tertentu, induk kobra akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri. “Begitu menetas, anak kobra akan menyebar ke mana-mana,” kata dia.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Amir mengingatkan masyarakat untuk tak sembarangan dengan ular kobra. Ketika bertemu dengan kobra sebaiknya tidak ditangani sendiri. Anakan kobra sama seperti kobra dewasa, sudah berbisa dan mematikan.

     Ketika menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur tersebut dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular. Adapun ciri-ciri telur kobra yakni berwarna putih, berbentuk lonjong, memiliki cangkang keras dan ukurannya bervariasi tergantung dari induknya.(Umi)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mengapa Ular Kobra Tiba-tiba Muncul di Mana-mana?
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar