Skill yang Harus Dimiliki Detektif Swasta

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.com, Jakarta - Detektif swasta ternyata bukan hanya profesi yang hanya ada di film maupun novel fiksi saja. Di dunia nyata ternyata cukup banyak yang menjalani profesi ini, termasuk di Indonesia.

    Jika kita cari di internet saja, berbagai macam jasa detektif tersedia. Kebanyakan dari mereka menyediakan jasa penyelidikan untuk kasus perselingkuhan.

    Baca Juga: Niatnya Mau Prank Pocong Tapi Malah Ditangkap Polisi

    Ada juga yang khusus untuk urusan bisnis, seperti memata-matai rekanan maupun kompetitor bisnis, menyelidiki indikasi karyawan yang melakukan korupsi, melacak aset yang disembunyikan hingga investor asing yang ingin mengetahui semua hal yang berkaitan dengan proyeknya.

    Jika dilihat dari misi-misinya, menjadi detektif swasta memang bukan perkara mudah. Rasanya tidak semua orang bisa menjalani. Tapi siapa tahu kalian yang fanatik dengan cerita detektif berbakat untuk menjadi detektif sungguhan.

    Baca Juga: Susi Pudjiastuti 'Nyalon' Bupati Pandeglang?

    Habibi, salah satu pendiri jasa detektif mau berbagi tips bagaimana untuk menjalani profesi ini. Hal yang pertama harus dimiliki tentu adalah rasa ingin tahu yang tinggi.

    Selain itu setidaknya harus tahu dasar-dasar tentang penyelidikan. Beruntung, pria yang sudah menggeluti profesi ini selama 5 tahun itu memiliki kerabat yang bekerja sebagai intel di sebuah dinas rahasia negara. Setidaknya dia diajari dasar-dasar ilmu intelijen

    "Ya belajar dasar-dasar penyelidikan, seperti membuntuti orang, terus bisa membaca gelagat orang," terangnya kepada detik.com.

    Habibi yang sering mendapatkan misi perselingkuhan menjalani tugas bersama tim. Pekerjaan intelijen memang sulit untuk dilakukan sendirian. Apalagi ketika dalam tahap membuntuti target.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    "Misalnya kita lihat nih gelagatnya dia tahu kita buntuti. Nah kalau misalnya, oh ini bisa ketahuan, nanti kita ganti orang yang membuntuti," tambahnya.

    Semakin sering menjalani misi, maka akan semakin terbiasa untuk membaca gelagat targetnya saat dibuntuti. Biasanya jika target sudah merasa diikuti, target itu sering berhenti atau tiba-tiba belok ke jalan yang tidak biasa. Dalam kondisi seperti itu, biasanya Habibi menerjunkan tim yang lain.

    "Saat membuntuti kita pakai mobil dan motor. Karena kalau pakai mobil saja takut ketinggalan, kalau pakai motor saja nanti dia masuk tol kita kehilangan. Jadi pakai dua kendaraan," ujarnya.

    Kedua harus mampu menggali informasi mendalam. Dalam penyelidikan informasi bisa didapat dari siapapun. Mulai dari orang terdekat, orang-orang sekitar tempat target berselingkuh, hingga orang dalam sebuah hotel ataupun instansi.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Kemampuan menggali informasi ini membutuhkan sikap yang luwes. Cara berkomunikasi juga faktor penting untuk menggali informasi.

    Lalu harus memiliki kemampuan mata-mata. Kemampuan ini harus didukung dengan kemampuan membaur. Sebisa mungkin tampil tidak mencolok saat membuntuti targetnya. Penampilan harus menyesuaikan lokasi target berada.

    Terakhir harus lihai dalam menggunakan peralatan detektif. Habibi sendiri menggunakan beberapa peralatan seperti teropong, kamera profesional, kamera kecil, smartphone, bahkan sampai alat canggih seperti kamera tersembunyi dalam kacamata maupun pena.

    "Tergantung kondisi saja. Kalau di tempat makan kan nggak mungkin kita pakai kamera besar, paling pakai HP," tambahnya.

    Tak hanya itu, Habibi bahkan menggunakan alat GPS kecil untuk ditempelkan ke kendaraan target secara diam-diam saat targetnya lengah. Meskipun seringkali juga dibantu oleh orang terdekat target untuk menempatkan alat tersebut.

    Habibi sendiri sudah terbilang cukup serius menjalani profesinya. Dia kini membentuk tim, mulai dari tim yang terjun di lapangan, tim marketing hingga tim IT.

    Tim IT dia bentuk untuk menjalani tugas membobol cctv hotel ataupun tempat targetnya berselingkuh. Mereka juga ahli dalam membobol informasi akun sosial media targetnya, atau bahkan aplikasi pesan pribadi seperti Whatsapp.

    Berbeda dengan Habibi, Black Widow (nama samaran), profesinya tak membutuhkan segudang kemampuan seperti itu. Tak ingin disebut detektif, dia menganggap profesinya sebagai penyedia jasa intelijen khusus untuk investor asing.

    "Skill pertama ya harus punya jiwa ingin tahu aja dan mau menggali informasi," ujarnya.

    Baca Juga:

    Jasanya digunakan kebanyakan oleh konsultan maupun perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia. Perusahaan-perusahaan asing itu jauh lebih mementingkan informasi tentang calon rekannya di Indonesia maupun pejabat-pejabat terkait yang berhubungan dengan investasinya di Indonesia

    Kebanyakan dari kliennya meminta untuk mengumpulkan informasi sedetail mungkin tentang perusahaan rekanannya. Mulai dari rekam jejak perusahaan hingga informasi direksinya, apakah pernah tersandung kasus, siapa orang di belakangnya. Bahkan informasi pribadi, seperti apakah direksi perusahaannya punya perilaku menyimpang seperti pedofil.

    Tak hanya itu, dia beberapa kali diminta untuk mengulik regulasi yang berkaitan dengan bisnis kliennya. Seperti misalnya alasan dan tujuan pemerintah mengeluarkan kebijakan itu. Terkadang mereka juga meminta dirinya untuk menggali informasi tentang proyek yang tengah tersandung masalah korupsi.

    Kunci kesuksesan Black Widow menjalani misinya adalah jaringan yang luas. Pekerjaannya saat ini memang membuat dia memiliki kelebihan untuk bisa memiliki jaringan yang luas. Mulai dari perusahaan-perusahaan besar hingga sumber-sumber di kementerian dan lembaga pemerintahan.

    "Kita bisa dapat informasi ketika punya membangun jaringan," ujarnya.

    Baca Juga:

    Awalnya, Black Widow hanya memiliki segelintir sumber di instansi penting. Namun dengan menjaga baik hubungan dengan sumber itu, maka terbuka dengan sendirinya kepada sumber-sumber lainnya.

    Intinya, jasa intelijen yang dijalani Black Widow berbasis kepercayaan. Saat menyerahkan laporan ke klien-nya dia menyembunyikan identitas sumbernya. Si klien pada akhirnya akan percaya jika informasi yang disajikan tepat.

    Dengan basis kepercayaan, Black Widow justru semakin mudah mendapatkan klien. Kebanyakan kliennya yang telah menggunakan jasanya merekomendasikan ke investor lainnya di luar negeri.

    Dia menjalani profesi ini sejak 2013. Meski tidak menyebutkan secara rinci penghasilannya, setidaknya dia mendapatkan bayaran ribuan dolar AS per satu laporan.

    Kemampuan lain yang dibutuhkan tentu saja fasih berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan. Selain itu harus mampu membuat laporan yang komprehensif dan mudah dipahami.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Skill yang Harus Dimiliki Detektif Swasta
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar