Daftar Isi
Foto: Ilustrasi gempa bumi di Jepang pada 2018. (Kyodo/via REUTERS)
LancangKuning.Com, Jakarta -- Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala richter melanda pantai barat laut Jepang, di sekitar prefektur Niigata pada Selasa (18/6). Gempa mengguncang cukup kuat dan memicu peringatan tsunami 0,2-1,0 meter.
Hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan, meskipun daerah yang paling parah dilanda gempa tidak dapat dihubungi melalui telepon. Demikian dikabarkan media nasional Jepang, NHK.
Saksi yang dikutip oleh penyiar NHKmengatakan mereka mengalami goncangan kuat yang merobohkan beberapa buku dari rak dan menggeser beberapa perabotan.
Reuters mengabarkan, pembangkit nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Tokyo Electric Power Co tidak terpengaruh oleh gempa, yang menghantam 85 km (53 mil) timur laut lepas pantai, ketujuh reaktornya sudah ditutup.
Gempa melanda pukul 10.22 malam waktu setempat (1322 GMT Kamis) di kedalaman 10 kilometer. Survei Geologi A.S. (USGS) menyatakan besarnya gempa di 6.5.
Gelombang satu meter (tiga kaki) diperkirakan akan menghantam pantai Laut Jepang, utara Tokyo, kata badan meteorologi Jepang. Gempa itu terasa di ibukota, yang berjarak lebih dari 300 kilometer.
"Kami tidak memiliki gambaran yang tepat tentang dampak karena kami masih mengumpulkan informasi. Tapi sejauh ini belum ada laporan cedera atau korban jiwa," kata seorang pejabat kantor manajemen bencana prefektur Niigata pusat gempa, kepada AFP.
Secara terpisah, seorang pejabat pemadam kebakaran di wilayah itu mengatakan dua wanita tua dikirim ke rumah sakit setelah jatuh meskipun mereka masih sadar.
Para pejabat segera menghentikan layanan kereta peluru di wilayah itu sebagai tindakan pencegahan, menurut NHK, yang juga mengatakan ribuan rumah tangga dibiarkan tanpa listrik. (LKC)
Komentar