Gejala dan Cara Mengatasi Sindrom Nefrotik

LancangKuning.com - Gejala dari sindrom nefrotik adalah penyakit atau kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein manusia dan terdapat peningkatan pada urine. Tingginya kadar protein tersebut mengakibatkan terjadinya kebocoran pada ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah.

Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi tersebut bisa mengobati dengan mengkonsumsi obatan-obatan yang akan diberikan oleh dokter, jika hal tersebut mengakibatkan penyakit lain, misalnya diabetes atau lupus, dokter akan mengobati kondisi akibat sindrom nefrotik tersebut.

Gejala dari penyakit sindrom nefrotik

Gejala dari sindrom nefrotik yaitu terjadinya penumpukan cairan atau edema dalam tubuh manusia. Dan terjadinya penyakit tersebut akibat rendahnya protein dalam pembuluh darah sehingga terjadinya pembocoran dan keluar penumpukan di jaringan tubuh.

Pada anak yang mengalami edema yang di sebabkan oleh nefrotik bisa diamati dari pembengkakan wajah. Sedangkan pada orang dewasa, edema tersebut bisa di amati dari pembengkakan dari tumit, yang akan diikuti dengan pembengkakan di betis dan di paha.

Gejala-gejala sindrom nefrotik lain yang akan muncul pada manusia.

• Urine yang di keluarkan berbusa akibat adanya protein di dalam urine.
• Diare.
•  Mual.
• Badan tidak fit sehingga terjadinya lesu, kehilangan nafsu makan.
• Bertambahnya cairan tubuh pada manusia.

Penyebab dari sindrom nefrotik sekunder.

• Diabetes.
• Lupus.
•  Penyakit infeksi, kusta, sifilis, HIV, dan malaria, dan disertai penyakit hepatitis B dan hepatitis C.
• Rheumatoid arthritis.
• Henoch-schonlein.
•  Amyloidosis.
• Kanker, leukemia dan limfoma.
• Sindrom sjogren.
• Erythema multiforme.

Ketika terjadinya penyakit tersebut seseorang yang menderita sindrom nefrotik, dokter akan melakukan tindakan seperti pemeriksaan lanjutan yang meliputi.

1.      Tes urine

Untuk melihat ada dan tidaknya sebuah protein yang bocor. Dokter bisa meminta pasien agar melakukan pengambilan sampel urine selama 24 penuh.

2.      Tes darah

Tes darah dilakukan agar mengambil sampel dari pasien untuk memeriksa kadar protein pada dalam darah. Yang disertai dengan tes yang mencari penyebab dari sindrom nefrotik.

3.      Biopsi ginjal

Yang digunakan untuk mengambil suatu sampel jaringan pada ginjal. Biopsi ginjal dilakukan untuk memeriksa jaringan pada ginjal yang melalui uji coba mikroskop.

Pengobatan Sindrom Nefrotik

Penanganan dari sindrom nefrotik oleh dokter ginjal yaitu berbeda untuk tiap-tiap penderita, tergantung pada penyebabnya yang ada beberapa obat bisa di berikan kepada penderita sindrom nefrotik, yaitu:

• Obat kortikosteroid

Obat tersebut berfungsi untuk menangani peradangan pada ginjal dan mengobati penyakit peradangan sindrom nefrotik.

• Obat antihipertensi

Yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa meningkat dan terjadinya gagal ginjal.

• Obat diuretik

Yang berfungsi untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh.

Pencegahan Dari Sindrom Nefrotik

Sulit untuk mencegah penyakit dari nefrotik yang mana penyebab dari gejala tersebut belum diketahui atau sindrom nefrotik primer. Namun sindrom nefrotik tersebut muncul akibat munculnya penyakit lain, langkah untuk pencegahan dari gejala tersebut. Misalnya, bagi penderita diabetes perlu minum obat pengontrol gula darah yang di beri oleh dokter, serta menjalani pola makanan dengan olahraga yang telah dianjurkan oleh dokter.

Langkah pencegahan berikutnya yaitu tidak kalah penting untuk mencegah komplikasi sindrom nefrotik, yang salah satunya adalah gagal ginjal akibat kerusakan permanen pada ginjal.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menjalani pengobatan-pengobatan yang sesuai  dengan anjuran dari dokter ginjal, dan disertai disiplin dalam menerapkan pola makanan yang disarankan oleh dokter gizi.(Nanda)