Daftar Isi
Foto :ANTARA Foto/Nyoman Budhiana
Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.
LancangKuning.Com, CILACAP - Wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik, Minggu, 9 Juni 2019, pukul 16.32.23 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,7 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,5.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,68 LS dan 108,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 km arah selatan Kota Cilacap, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, pada kedalaman 64 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menuturkan gempa bumi selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik(thrust fault)," kata Rahmat dalam keterangan persnya, Minggu, 9 Juni 2019, melansir viva.
Rahmat melanjutkan guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Pangandaran, Cilacap, Ciamis, Kebumen dalam skala intensitas III MMI dan Bandung dalam skala intensitas II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," kata dia lagi.
Rahmat menambahkan hingga pukul 16.47 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tutur dia. (LKC)
Komentar