MUI: Kita Minta Hakim MK Berlaku Jujur dan Independen  

Daftar Isi

    JAKARTA- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid meminta majelis hakim Mahkamah Konstitusi yang menangangani perkara gugatan paslon Presiden nomor urut 02, Prabowo-Subianto untuk berlaku jujur, independen, fair dan terbuka. 

    "Kita meminta kepada para hakim konstitusi untuk bertindak secara terbuka, jujur, fair dan juga independen. Karena pertaruhan bangsa ini ada di para hakim konstitusi kita," tegasnya.

    MUI dikatakan Zinut Tauhid mengapresiasi langkah dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno yang menempuh jalur hukum terkait perselisihan hasil pemilihan umum ke Mahkamah Konstitusi. 

    "Saya kira ini merupakan pilihan yang sangat bijak dari pihak paslon 02 dan perlu kita apresiasi langkah-langkah hukum itu, sehingga sedikit banyak bisa mengalihkan konsentrasi massa dari jalan ke arah persidangan," kata Zainut Tauhid Sa'adi, di Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.

    Dikatakannya dengan menerapkan prinsip-prinsip kejujuran keadilan, transparansi dan independensi, MK adalah adalah orang-orang terhormat dan memiliki sikap kenegarawanan. 

    Menurut Zainut, sembilan anggota hakim MK itu dari tiga cabang kekuasaan negara, dari eksekutif, yudikatif dan legislatif, sehingga benar-benar menempatkan diri sebagai negarawan yang tidak bisa diintervensi atau juga tidak bisa melakukan tindakan-tindakan yang bisa mencederai hukum itu sendiri. "Itu harapan kita semuanya," kata Zainut seperti dikutip dari vivanews.com.

    Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat seluruh Indonesia untuk mengawal proses persidangan dengan baik dan menjaga kondusivitas.
     
    "Saya kira semangat rekonsiliasi yang sekarang sudah mulai dibangun, bagaimana merekatkan persatuan, persaudaraan, dan ini juga sudah harus mulai dikembangkan," katanya. 

    Selain itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi tindakan-tindakan anarki yang bisa mencederai demokrasi bangsa ini. Aplagi sekarang proses tahapan pemilu sudah masuk pada tahap yang menentukan yaitu melalui mekanisme penyelesaian perkara melalui jalur hukum.

    Maka dari itu, ia pun mengimbau para tokoh bangsa dan elite politik, sudah mulai mengurangi narasi-narasi yang bisa menimbulkan kemarahan dan memanaskan suasana. 

    "Kita coba bangun narasi yang lebih menyejukkan, yang semangatnya rekonsiliatif, sehingga bangsa kita ini persaudaraannya tetap terjaga," ucapnya.

    Kendati begitu, Zainut merasa bersyukur bahwa tahapan pemilu sudah berjalan dengan baik. Walaupun setelah penetapan rekapitulasi pemilu oleh KPU sempat terjadi gejolak, insiden yang sangat memprihatinkan karena dari peristiwa itu telah menimbulkan banyak korban, baik korban jiwa maupun luka-luka. 

    "Tapi dengan kesigapan petugas, akhirnya gejolak massa yang mengarah kepada sikap anarki dan sikap brutal bisa diselesaikan dengan baik," katanya.(haz) 
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel MUI: Kita Minta Hakim MK Berlaku Jujur dan Independen  
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar