Daftar Isi
Foto: Ilustrasi (Net)
LancangKuning.Com, PEKANBARU - Ekonomi Riau triwulan I-2019 tumbuh 2,88 persen (y-on-y), lebih baik dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,84 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian. Pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 8,39 persen.
"Sementara Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 14,23 persen," jelas Kepala Badan Pusat Statistik Riau Ir Aden Gultom, kepada wartawan, Senin (6/5/2019) dikantornya, dikutip dari MediaCenterRiau.
Aden menyebut Perekonomian Riau triwulan I-2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 184,51 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 120,37 triliun.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar minus 3,56 persen. Jasa lainnya merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,39 persen, diikuti oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 7,75 persen, dan Industri Pengolahan sebesar 6,31 persen.
Baca Juga: IPM Riau Tahun 2018 Meningkat 0,65 Point Dibanding Tahun 2017
"Struktur perekonomian Riau dari sisi produksi triwulan I-2019 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan (25,59); Pertambangan dan Penggalian (25,47 persen); dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (22,77 persen). Pada triwulan I-2019 ini terdapat perubahan struktur perekonomian, yang pada triwulan yang sama tahun sebelumnya didominasi lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, kini didominasi oleh Industri Pengolahan," jelasnya.
Sementara, lanjut Aden, bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2019, lapangan usaha Industri Pengolahan merupakan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,87 persen, diikuti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,56 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,45 persen; dan Konstruksi sebesar 0,43 persen.
Aden juga menambahkan bahwa ekonomi Riau triwulan I-2019 mengalami kontraksi sebesar minus 2,86 persen terhadap triwulan IV-2018 (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi ini terjadi akibat siklus musiman di kategori pertanian dan konstruksi. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, kontraksi ini terjadi erat kaitannya dengan penurunan ekspor barang dan jasa ke luar negeri.
"Secara spasial, pada triwulan I- 2019 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,79 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa setelah Provinsi Sumatera Utara," ujarnya. (LKC)
Komentar