Untuk Siapa Ikan Impor?

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya raya dengan berbagai aneka ragam sumber daya alam, baik yang ada di darat maupun di laut. Sumber daya alam tersebut jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik bisa menjadi sumber kemajuan dan kemakmuran untuk masyarakat Indonesia.

    Namun betapa ironisnya, sebagai Negara bahari dengan lahan darat dan lautan yang sangat subur dan potensial, Indonesia kini menjadi salah satu bangsa pengimpor bahan-bahan pangan terbesar di dunia termasuk pengimpor ikan.

    Impor ikan adalah ironi bagi Bangsa Indonesia yang di gadang-gadangkan pada Visi Presiden Jokowi terkait, “Poros Maritim Dunia”, yang mana tiga perempat wilayahnya berupa laut yang memiliki potensi produksi lestari dan juga tengah digencarkannya klaim Kementerian Kelautan dan Perikanan bahwa ikan melimpah di laut. Indonesia sejatinya memiliki potensi produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya sebesar 68,2 juta ton/tahun alias terbesar di dunia berdasarkan data dari FAO, tahun 2012.

    {{}}

    Betapa terkejutnya para pemuda perikanan, Senin 6 Juni KKP mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor ikan secara luas yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo mengatakan impor ikan yang masuk ke Republik Indonesia diawasi dengan ketat dan sifatnya tidak meluas.  Dalih menteri kelautan dan perikanan Susi Pudji Astuti , bahwa izin impor ikan itu dibuka  untuk mengatasi kekurangan bahan baku industri pengolahan di dalam negeri . Sungguh alasan yang tidak masuk akal, sebab Ibu susi Pudji Astuti lah yang menggenjotkan berita bahwa ketersediaan ikan di dalam negeri  berlimpah setelah kapal-kapal pencuri ikan ditenggelamkan.

    Lalu untuk apa Indonesia impor ikan? Untuk siapa ikan impor ? Apakah impor ikan menguntungkan bagi segenap rakyat dan bangsa Indonesia? Atau hanya memberikan keuntungan yang wow bagi para penguasa dan pihak terkait saja? Menurut saya kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan Industri perikanan yang kekurangan ikan segar untuk diolah lalu dire-expor kembali, lebih baik Indonesia tidak perlu menerima dan membuka keran impor, pada kenyataannya nelayan pribumi masih mampu memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri.

    Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap konsumsi ikan juga masih mampu ditutupi dengan hasil tangkapan nelayan dan hasil budidaya ikan laut dan budidaya ikan air tawar para petani pribumi yang tidak kalah sehat dari pada punya negara asing. Menurut saya Indonesia mampu tanpa Impor, jangan hanya karena Impor ikan Visi Jokowi menjadikan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia jadi cedera, rusak hanya karena kebijakan yang tidak begitu masuk akal.  

    Kebijakan impor ikan itu jelas sudah bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Langkah tegas Pemerintah dalam membasmi praktek  penangkapan ikan liar rupanya tidak diikuti pembangunan sarana dan prasarana  yang menunjang, termasuk dalam pembangunan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) yang diresmikan pada tahun 2014 oleh KKP,  ketika itu dinahkodai oleh Menteri Sharif  C.Sutardjo.

    Ini merupakan salah satu bentuk gebrakan baru yang menunjukan harapan besar bahwa INDONESIA TANPA IMPOR IKAN. Ya saya yakin jika SLIN terus dibenahi mulai dari sarana dan prasarana serta pengawasan juga dikembangkan, dan dibangun di setiap daerah mulai provinsi, kota, hingga kabupaten di Indonesia dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan hasil tangkap nelayan tentunya akan menjadi sebuah kebanggan bagi Indonesia tanpa Impor ikan. Nelayan juga makmur dan kita mampu menjaga kedaulatan Indonesia.

    Ibu Susi sebaiknya tidak mengeluarkan kebijakan yang sepotong-sepotong demi membenahi industri perikanan, Kebijakan impor ikan harusnya dihentikan karena lebih banyak mudaratnya dibandiingkan manfaatnya. Membuka impor ikan apalagi jenis ikan yang diimpor banyak terdapat di laut Indonesia, jelas kebijakan ini merupakan ancaman bagi nelayan Indonesia. Salam Bahari!!!

     

    Oleh: Siti Erwina Youwikijaya

    Editor : Helmi Yani

    Penulis adalah mahasiswa Universitas Riau

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Untuk Siapa Ikan Impor?
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar