Dibanding Ahok, Mendingan Yopi Deh

Daftar Isi

    Oleh : AnKel
    (Ketua Rayon Lubuk Batu Jaya dan Sungai Lala Ikatan Keluarga Inhu)


    Lancangkuning.com - Mungkin judul diatas terlalu norak dan kelihatan oportunis. Sah-sah saja, karena setiap orang punya hak untuk berasumsi dan menerjemahkan suatu kalimat atau tulisan. Tapi saya ingin berangkat dari satu hal atau dasar dari mana muncul itu judul, sehingga saya punya alasan untuk komparasi, cuma satu kata, "Konsisten".

    Kenapa saya bandingkan Ahok dan Yopi? Antara Gubernur Jakarta dan Bupati Indragiri Hulu? Karena diantara dua tokoh politik ini sangat mencolok sekali dalam pandangan saya, Ahok yang tersohor karena katanya tegas dan main blak-blakan mengambil kebijakan sehingga banyak yang tidak suka dengan kepemimpinannya dan Yopi yang juga tegas namun penyayang, juga banyak disukai masyarakatnya. Sedangkan Ahok, masyarakat Jakarta banyak yang ‘takut’ dan ‘was-was’ dengannya. Dan juga meski perbandingannya antara Gubernur dan Bupati, ini menandakan selayaknya Gubernur bisa mencontoh pada Bupati dan seharusnya Gubernur lebih beri contoh pada pemimpin dibawahnya.

    Pemimpin itu baiknya adalah, punya program untuk rakyat (memang) tapi tetap mengedepankan ketenangan hati rakyat, jangan main klasak-klusuk saja asal ‘jalan program”. Maka saya angkat dua sisi yang sangat jauh berbeda ini, nah, dan semua warga berhak dong punya opini dan penilaian terhadap kondisi apa saja. Itu wajar. Saya angkat dan fokus pada kata “KONSISTEN”.

    Konsisten dalam mengayomi masyarakat. Kita masih ingat, ketika Jakarta mencari pemimpin 2012 yang lalu. Salah satu pasangan yang muncul adalah Jokowi-Ahok, aji mumpung Ahok menggantikan Jokowi yang mujur jadi RI-1. Salah satu janji Ahok adalah mengayomi masyarakat kecil dan terpinggir. Tapi, coba lihat sekarang berbanding terbalik dengan faktanya di lapangan. Ahok malah jadi musuh rakyat kecil.

    Saya gak tahu secara pasti ya, apakah Ahok pernah minum bareng warga di warung kopi sambil ketawa ketawa, atau tiba-tiba hadir di tengah warga yang kebetulan lagi ada acara. Yang saya lihat rakyat kecil mah, tetap aja jauh dari Ahok, bahkan sering dimarahin. Sebaliknya Yopi Arianto, Bupati Inhu, saya bisa garansi (kayak barang aja ya) kalau nih orang gak neko-neko. Mohon maaf nih ya, kalau Jokowi sering blusukan, kalau pak Yopi "nyungsep" mungkin juga pernah. Saya pernah lihat nih orang tangannya kejepit diantara dua kursi. Kebetulan yang duduk di kursi satu lagi adalah saya. Saya pikir beliau akan marah, tapi malah senyum sambil memperbaiki kursi.

    Di tengah-tengah masyarakat, Yopi adalah idola. Ibu- ibu dan anak-anak paling suka poto bareng dengan Yopi. Anehnya, Yopi gak pernah nolak. Bahkan saya beberapa kali menemani beliau turun ke daerah-daerah, beliau berpidato cuma beberapa menit, tapi poto barengnya satu jam. Kita tidak usah heran kalau sedang makan di warung atau lagi solat di masjid, tiba tiba di sebelah atau di depan kita ada Yopi. Karena beliau memang suka keliling-keliling pantau daerah dan jika tiba waktu makan ya dia  makan, pas waktu solat ya dia pun solat tepat waktu.

    {{}}


    Konsisten menjadi perekat. Perekat antar golongan, suku, agama dan komunitas yang ada. Kalau banyak pemimpin masih rasis dan selalu mengkotak-kotakkan masyarakat, ini tandanya bukan pemimpin semua orang tetapi pemimpin sekelompok orang saja. Bahkan ada pemimpin yang sengaja mengadu domba dengan mengeluarkan kebijakan seperti politik "belah bambu". Mengangkat sebagian dan menenggelamkan sebagian.

    Coba lihat salah satu kebijakan Ahok, Gubernur DKI sekarang, melarang SD Negeri yang mewajibkan pemakaian jilbab bagi siswa muslimah. Perlakuan ini kan bisa mengarah kepada konflik agama, dan memecah belah masyarakat. Nah, beda halnya dengan Yopi, beliau begitu dekat dengan para kyai dan ulama sama halnya dekat dengan para pendeta dan kepala suku di daerah pedalaman. Hal ini tentu tidak terlepas dari kebijakan pro rakyat yang mengedepankan asas kekeluargaan dan persatuan sesama.

    Konsisten merencanakan pembangunan ke seluruh daerah. Walaupun belum merata dan belum sempurna infrastruktur yang dibangun. Namun, Yopi Arianto punya cita-cita yang mulia yaitu mensejahterakan seluruh masyarakat Inhu. Ini dibuktikan dengan membangun fasilitas pelayanan masyarakat yang langsung menyentuh "jantung" desa dan kota. Puskesmas dibuat di setiap kecamatan, Pasar-pasar diperbanyak dan diperbaharui, listrik dialirkan sampai ke pelosok-pelosok desa, dan jalan- jalan di "perkeras" menuju ujung-ujung Inhu.

    Semuanya dilakukan semata-mata untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat Inhu. Ibarat panggang jauh dari api, alih-alih membantu rakyat kecil, Ahok malah menggusur pemukiman masyarakat kecil dan terpinggir lalu membangun kekuatan perekonomian asing sampai ke laut dengan metode reklamasi.

    Apakah Yopi pernah menggusur masyarakat? Tidak pernah, yang di "Gusur" adalah para pejabat yang bermain di Pemerintah Daerah. Yopi tidak segan-segan melakukan mutasi besar-besaran "anak buah" nya jika ketahuan melakukan "pengkhianatan" kepada masyarakat, tidak memberikan pelayanan terbaik. Begitulah konsistennya Bupati satu ini, Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto dalam visi dan misinya mensejahterakan masyarakat. Beda dengan gubernur DKI, Ahok bukan konsisten tapi "Resisten".

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Dibanding Ahok, Mendingan Yopi Deh
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar