Isu Prabowo Bayari Jokowi

Daftar Isi

     
    Foto: Jokowi dan Prabowo saat debat capres.

    LancangKuning.Com, JAKARTA - Kepemilikan lahan Prabowo Subianto yang disinggung Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi polemik. Isu lahan itu dikaitkan dengan biaya kampanye Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2012.

    Perdebatan soal besarnya lahan Prabowo itu bermula saat Jokowi menyerang sang rival dalam debat capres kedua, Minggu (17/2). Prabowo membenarkan dirinya memiliki ratusan ribu hektare tanah di Aceh dan Kaltim tapi berstatus HGU.

    Baca Juga: Sejarah Istana Kuning Di Pangkalan Bun

    Waketum Gerindra Edhy Prabowo menyayangkan ucapan Jokowi yang terkesan menyerang Prabowo secara personal. Edhy mengingatkan lahan Prabowo membiayai kampanye Joko Widodo (Jokowi) saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012.

    "Yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy kepada wartawan, Rabu (20/2/2019), dilansir dari Detik.

    Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan biaya kampanye itu digelontorkan bukan tanpa syarat. Selain itu, biaya kampanye Jokowi itu disebutnya habis untuk iklan Prabowo.

    Baca Juga: Usia Kendaraan Boleh Tua, Namun Tetap Masih Gesit !

    "Soal biaya kampanye Pilkada 2012 kan kesepakatan. Lagian kan habis untuk biaya iklan tentang Pak PS (Prabowo Subianto) sendiri zaman itu," kata Eva kepada wartawan, Rabu (20/2).

    Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan itu. Dia juga menantang untuk mengecek website Gerindra.

    "Pak Prabowo pernah menyatakan dia tidak memberikan kucuran dana untuk Pilgub DKI waktu itu. Ada rekam jejaknya, coba saja cek website Partai Gerindra, ada statement Pak Prabowo terkait hal itu saat mengunjungi Solo, Jawa Tengah, bulan April 2012," ujar Ace kepada wartawan, Rabu (20/2).

    Gerindra menyebut pernyataan Prabowo itu sebagai bentuk kerendahan hati sang ketum. Gerindra mengatakan Prabowo tidak ingin merendahkan Jokowi-Ahok.

    "Ya nggak mungkinlah saat itu Pak Prabowo bilang kucurkan dana, karena akan merendahkan paslon Jokowi-Ahok. Itu kan bentuk sikap rendah hati Pak Prabowo," kata anggota Dewan Pembina DPP Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Rabu (20/2/2019).

    Menurut Habiburokhman, Prabowo nyatanya banyak mengeluarkan duit demi pemenangan Jokowi-Ahok. Dia mengatakan banyak orang bisa bersaksi akan hal tersebut. Namun Habiburokhman mengaku tak tahu persis total nominal uang yang digelontorkan Prabowo.

    "Tapi faktanya banyak orang yang mau bersaksi bahwa Pak Prabowo dan keluarga bantu pendanaan sangat signifikan waktu itu," ujarnya.

    Wapres Jusuf Kalla menanggapi soal Jokowi yang menyinggung lahan milik Prabowo Subianto seluas 220.000 hektare di Kalimantan Timur (Kaltim) saat debat capres akhir pekan lalu. JK menyebut Prabowo memiliki lahan tersebut tapi sudah sesuai dengan UU.

    "Bahwa Pak Prabowo memang menguasai, tapi sesuai UU. Sesuai aturan, mana yang salah? Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

    Kala itu, pada 2004, JK tengah menjabat Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prabowo memutuskan membeli PT. Kiani Kertas yang menjadi kredit macet di Bank Mandiri.

    "Saya tanya, 'You beli tapi cash. Tidak boleh utang.' 'Siap,' dia akan beli cash. Dia belilah itu, itu haknya itu kredit macet itu. Diambil alih kembali oleh Bank Mandiri, kemudian saya minta Agus Martowardojo untuk diberikan kepada pribumi supaya jangan jatuh ke Singapura. Ada orang Singapura mau beli waktu itu, pengusaha Singapura, orang Malaysia," ujar JK. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Isu Prabowo Bayari Jokowi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar