Daftar Isi
LancangKuning.com - Haid atau menstruasi merupakan hal yang sudah biasa terjadi pada seorang wanita sejak ia memasuki masa pubertas. Masa pubertas pada wanita biasanya terjadi saat mereka memasuki tingkat remaja, atau pada umur 16 tahun. Meski demikian, ada juga wanita yang mengalami masa pubertas yang lebih cepat, ataupun lebih lambat.
Haid dapat terjadi karena adanya proses ovulasi, yaitu dimana salah satu ovarium mengeluarkan telur atau ovum. Dari ovarium, ovum bergerak menuju rahim melalui tuba falopi. Berbagai hormonpun keluar untuk menyiapkan rahim jika terjadi kehamilan.
Jika tidak ada sperma yang membuahi ovum, maka lapisan pada rahim yang sudah dipersiapkan hormon tadi akan meluruh dan menghasilkan darah yang akan keluar melalui vegina. Proses pendarahan ini biasanya berlangsung selama satu minggu. Adapun siklus haid sendiri, normalnya akan terjadi setiap satu bulan sekali (kurang lebih 28 hari).
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi faktor siklus haid jadi tidak teratur. Faktor-faktor itu antara lain karena adanya suatu penyakit, berlebihan dalam olahraga, mengalami stres, ataupun karena gizi yang kurang. Walaupun siklus haid yang tidak teratur terkadang dianggap biasa saja, namun perubahan yang signifikan perlu kita waspadai. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai.
- Siklus Haid
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, siklus haid wanita yang normal biasanya berlangsung kurang lebih selama 28 hari. Namun, ada kalanya hal itu dapat terjadi lebih cepat ataupun lebih lambat. Oleh karena itu, siklus haid yang berlangsung antara 21 sampai 35 hari masih dapat dianggap normal. Jika ada siklus haid yang kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, maka hal tersebut sudah termasuk gejala haid yang tidak normal. Bisa jadi darah yang keluar bukan berasal dari proses haid.
- Lama Waktu Haid
Seperti yang kita tahu, lama waktu haid, yaitu dimana saat terjadinya pendarahan pada dinding rahim akibat ovum yang tidak dibuahi oleh sperma berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Jika terjadi lebih lama dari itu, maka gejala ini patut diwaspadai. Gejala haid yang tidak normal ini mungkin menandakan kamu mengalami menorrhagia.
- Darah Haid Berlebihan
Salah satu gejala menorrhagia lainnya adalah darah haid yang keluar secara berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kamu harus mengganti pembalut dalam kurun waktu yang singkat.
- Nyeri atau Sakit Berlebihan
Gejala nyeri atau sakit pada perut yang terjadi sebelum ataupun saat masa haid merupakan hal yang wajar. Namun, jika rasa sakit itu terasa berlebihan sampai mengganggu kegiatan sehari-hari bahkan rasanya seperti ingin tak sadarkan diri, maka hal ini perlu dicurigai. Rasa sakit yang berlebihan ini bisa jadi merupakan gejala dari penyakit dysmenorrhea. Gejala dari penyakit ini juga dapat berupa kramnya perut, sakit di daerah bawah punggung hingga kaki, serta pada tulang panggul.
- Selama 3 Bulan Tidak Haid
Tidak haid selama 3 bulan dapat menjadi pertanda baik dan pertanda buruk. Pertanda baiknya, mungkin kamu sedang hamil. Namun, jika bukan hamil, bisa jadi kamu sedang mengidap perimenopause, amenorrhea, atau bahkan menopause. Beberapa hal yang dapat menyebabkan Amenorrhea adalah terlalu berat dalam berolahraga, berlebihan dalam stress, adanya penyakit, kekurangan hormon GnRH, atau bisa jadi drastisnya penurunan berat badan akibat adanya gangguan makan.(Syafira)
Komentar