Daftar Isi
Membeli mobil secara kredit merupakan salah satu pilihan bagi banyak orang yang ingin memiliki kendaraan tanpa harus membayar secara tunai. Salah satu mobil listrik yang saat ini banyak diminati adalah Wuling New Air ev Lite 200 KM, yang memiliki harga mulai dari Rp 184 jutaan. Agar tidak salah perhitungan, Anda perlu memahami cara menghitung cicilan Wuling dengan tepat sesuai budget Anda.
Mari, kita bahas bagaimana menghitung cicilan mobil secara akurat, mulai dari uang muka, pokok kredit, tarif bunga, hingga jumlah cicilan yang harus Anda bayar setiap bulan. Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Tentukan Uang Muka
Uang muka adalah pembayaran awal yang harus dibayarkan sebelum mendapatkan kredit mobil. Secara umum, jumlah minimal uang muka biasanya ditetapkan oleh pihak leasing atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman.
Sebagai contoh, jika uang muka ditetapkan minimal 20% dari harga mobil, maka perhitungannya:
Uang Muka:
20% x Rp 184.000.000 = Rp 36.800.000
Dengan demikian, Anda harus membayar uang muka sebesar Rp 36,8 juta sebelum kredit disetujui.
2. Hitung Jumlah Pokok Kredit
Setelah membayar uang muka, sisa harga mobil akan menjadi pokok kredit yang harus Anda cicil selama tenor yang dipilih.
Pokok Kredit = Harga Mobil - Uang Muka
Pokok Kredit = Rp 184.000.000 - Rp 36.800.000
Pokok Kredit = Rp 147.200.000
Pokok kredit inilah yang akan dikenakan bunga dan dibayarkan dalam bentuk cicilan bulanan.
3. Tentukan Jumlah Bunga Kredit
Setiap kredit mobil dikenakan bunga berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh lembaga pembiayaan. Misalnya, jika tarif bunga tahunan adalah 5% per tahun, maka perhitungan bunga selama satu tahun adalah:
Bunga Tahunan = Pokok Kredit x Tarif Bunga
Bunga Tahunan = Rp 147.200.000 x 5%
Bunga Tahunan = Rp 7.360.000
Jika Anda mengambil tenor lebih dari satu tahun, maka bunga akan dikalikan dengan jumlah tahun dalam tenor kredit yang dipilih.
4. Hitung Jumlah Cicilan Bulanan
Jumlah cicilan bulanan diperoleh dengan menjumlahkan pokok kredit dengan total bunga, kemudian membaginya dengan jumlah bulan sesuai tenor yang dipilih.
Berikut adalah simulasi cicilan untuk beberapa tenor berbeda:
Tenor 1 Tahun (12 Bulan)
Total bunga untuk 1 tahun: Rp 7.360.000
Total yang harus dibayarkan: Rp 147.200.000 + Rp 7.360.000 = Rp 154.560.000
Cicilan bulanan: Rp 154.560.000 / 12 = Rp 12.880.000 per bulan
Tenor 2 Tahun (24 Bulan)
Total bunga untuk 2 tahun: Rp 7.360.000 x 2 = Rp 14.720.000
Total yang harus dibayarkan: Rp 147.200.000 + Rp 14.720.000 = Rp 161.920.000
Cicilan bulanan: Rp 161.920.000 / 24 = Rp 6.746.667 per bulan
Tenor 3 Tahun (36 Bulan)
Total bunga untuk 3 tahun: Rp 7.360.000 x 3 = Rp 22.080.000
Total yang harus dibayarkan: Rp 147.200.000 + Rp 22.080.000 = Rp 169.280.000
Cicilan bulanan: Rp 169.280.000 / 36 = Rp 4.702.222 per bulan
Tenor 4 Tahun (48 Bulan)
Total bunga untuk 4 tahun: Rp 7.360.000 x 4 = Rp 29.440.000
Total yang harus dibayarkan: Rp 147.200.000 + Rp 29.440.000 = Rp 176.640.000
Cicilan bulanan: Rp 176.640.000 / 48 = Rp 3.680.000 per bulan
Dari perhitungan di atas, semakin panjang tenor yang dipilih, semakin kecil cicilan bulanan yang harus dibayarkan, tetapi total pembayaran akan lebih besar karena bunga terus berjalan.
Menghitung cicilan mobil secara tepat sangat penting agar Anda bisa menyesuaikannya dengan kemampuan finansial. Dengan memahami komponen uang muka, pokok kredit, bunga kredit, serta tenor yang dipilih, Anda dapat menentukan jumlah cicilan yang paling sesuai dengan budget Anda.
Jika Anda berencana untuk melakukan cicilan Wuling, pastikan untuk mengecek berbagai pilihan tenor dan suku bunga dari lembaga pembiayaan yang tersedia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang simulasi cicilan dan promo terbaru, Anda bisa langsung menghubungi dealer Wuling terdekat atau melihat informasi di situs resmi Wuling.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam merencanakan pembelian mobil impian dengan cermat dan sesuai dengan keuangan Anda!
Komentar