Bahan Baku Kelapa Langka, PT. Sambu Group PHK Karyawan

Daftar Isi


    Foto: Aktifitas bahan baku kelapa yang akan dijual petani ke PT. Sambu Group. (Dok. Ist)



    Lancang Kuning, INHIL - Penurunan produksi kelapa akibat kemarau tahun dan hama lalu ditambah dengan bebasnya ekspor kelapa bulat membuat industri kelapa dalam negeri kesulitan mendapatkan bahan baku. 

    Hal ini juga berdampak kepada PT RSUP, salah satu perusahaan Sambu Group yang beroperasi di Pulau Burung. Sudah beberapa bulan terakhir perusahaan kesulitan mendapatkan kelapa sebagai bahan baku produksi. 

    “Saat ini terjadi kelangkaan kelapa. Sebagai bahan baku utama produksi, kelapa sulit didapatkan. Sehingga banyak pekerja yang tidak beraktivitas, karena perusahaan beroperasi di bawah kapasitas (running capacity),”ujar A Ginting, Humas Sambu Group, Minggu (19/1/2025) kemarin. 

    Menurut A Ginting, sulitnya perusahaan mendapat bahan baku kelapa karena menurunnya produksi kebun kelapa dan juga maraknya ekspor kelapa bulat. 

    “Kondisi ini menyebabkan produksi pengolahan kelapa di perusahaan menurun, sehingga terpaksa melakukan langkah efisiensi, termasuk pengurangan jumlah tenaga kerja,” tambah A Ginting. 

    Lanjutnya, penyesuaian jumlah tenaga kerja ini langkah yang tidak mudah, namun terpaksa dilakukan.

    “Perusahaan bertanggung jawab dan akan memenuh kewajibannya kepada tenaga kerja yang terdampak. Sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini proses PHK sedang berjalan termasuk pemberian pesangon dan pemenuhan kewajiban lainnya,” jelas A Ginting. 

    Perusahaan juga berkonsultasi dan berkirim surat kepada Disnakertrans Indragiri Hilir untuk proses PHK ini. Sehingga perusahaan akan mengikuti arahan dan pendampingan yang dilakukan oleh Disnakertrans. 

    “Kita tentu berharap semua bisa segera kembali normal. Termasuk kelapa tidak lagi langka dan mudah didapatkan. Sehingga kembali membuka lapangan kerja, dan perusahaan sebagai industri padat karya, bisa memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan daerah dan ekosistem kelapa,” tutup A Ginting. 

    Tentang Sambu Group

    Didirikan pada tahun 1967 oleh Tay Juhana, PT Pulau Sambu merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis pengolahan kelapa. Memiliki tiga pabrik yang tersebar di Provinsi Riau—PT Pulau Sambu di Kuala Enok (1967), PT Pulau Sambu di Guntung (1983), dan PT Riau Sakti United Plantations (1993)—Sambu Group berusaha menciptakan industri kelapa ke level lebih tinggi melalui pengembangan sistem yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.

    Sambu Group berhasil mengintegrasikan petani kelapa lokal Indonesia dengan pasar. Petani kelapa menjadi entitas yang tak terpisahkan secara sosial dengan perusahaan. 

    Sebagai pelopor industri kelapa, Sambu Group berusaha mengembangkan inovasi produk berbasis kelapa melalui merek KARA. 

    Usaha Sambu Group mengakomodir kebutuhan kelapa untuk industri bermitra dengan masyarakat dan lingkungan untuk menghadirkan inklusifitas sosial, konservasi lingkungan hidup, dan stabilitas ekonomi bagi bisnis dan masyarakat disekitar. 

    Salah satu prinsip Sambu Group, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan sosialekonomi petani kelapa Indonesia yang menjadi mitranya. 

    Upaya ini dilakukan melalui pembangunan infrastruktur, penyelenggaraan berbagai kegiatan religi hingga program pendidikan masyarakat di sekitar industri. Membeli produk Sambu Group dengan merek KARA turut berkontribusi untuk kesejahteraan dan kehidupan petani kelapa Indonesia yang lebih baik. (LK/Rls)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bahan Baku Kelapa Langka, PT. Sambu Group PHK Karyawan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar