BPS Laporkan Peningkatan Indeks Pembangunan ke Pj Bupati Inhil

Foto: BPS menyampaikan laporan hasil indeks pembangunan di Kabupaten Indragiri Hilir. 

Lancang Kuning, INHIL - Penjabat (Pj.) Bupati Indragiri Hilir, H. Erisman Yahya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atas kontribusi mereka dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kabupaten Indragiri Hilir.

Ucapan ini disampaikan pada Senin (16/12/2024) saat menerima hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat yang diwakili Kepala BPS Inhil, Sudiro, SST, M.Si, di Rumah Dinas Bupati, Jalan Kesehatan No. 1, Tembilahan.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Pers Inhil, Riyad Rahim, S.Sos, beserta jajaran BPS Kabupaten Indragiri Hilir.

Menurut laporan EPSS, IPS Kabupaten Indragiri Hilir meningkat dari 1,6 di tahun 2023 menjadi 2,32 di tahun 2024 dengan predikat “Cukup.” Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur pencapaian kinerja penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) dan statistik sektoral di tingkat daerah dan pusat, sekaligus menjadi pedoman untuk penguatan strategi pembinaan data statistik oleh BPS.

Pj. Bupati H.Erisman Yahya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas sinergi yang terjalin di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya Bappeda dan Diskominfo Pers.

"Peningkatan ini adalah hasil kerja keras bersama. Mudah-mudahan ke depan kita dapat terus meningkatkan kualitas data sektoral karena data merupakan landasan penting untuk perencanaan dan pembangunan yang tepat sasaran," ujar Erisman.

Kepala BPS Inhil, Sudiro, SST, M.Si, juga menambahkan bahwa kolaborasi antar-OPD dalam penyediaan data statistik sektoral sangat penting.

"Ketersediaan data yang akurat menjadi kunci dalam membangun strategi pembangunan berbasis bukti. BPS terus mendorong koordinasi agar pengelolaan data statistik sektoral di Inhil semakin baik," jelas Sudiro.

Dengan pencapaian ini, Kabupaten Indragiri Hilir menunjukkan komitmen untuk memperkuat penyelenggaraan statistik sektoral, mendukung Satu Data Indonesia, dan memacu pembangunan yang lebih terarah. (LK/adv)