Daftar Isi
Foto: Sekda Inhu Boyke bersama ketua Apindo Mastur serta Pengurus FPAN Inhu
Lancang Kuning, INHU - Setelah tiga tahun menginisiasi pembangunan jalan alternative bagi angkutan over dimensions overload (ODOL) khususnya angkutan Batubara di kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.
Rencana pembangunan jalan alternative sepanjang 124 kilometer dari Kecamatan Peranap hingga Kualacenaku, tuntutan forum penyelmaat aset negara (FPAN) mewakili Masyarakat untuk bangun jalan baru, mulai mengerucut.
Masyarakat dapat angin segar setelah Pemkab Inhu menyatakan kesiapan memfasilitasi keinginan Masyarakat mengalihkan lintasan angkutan ODOL lewat jalan alternative khususnya Batubara.
"Kami sebagai pemerintah siap memfasilitasi, insya Allah 7 November bulan depan sudah harus ada kesimpulan," tegas Plt Sekdakab Boyke Elman Sitinjak, Kamis (31/10) mewakili Pemkab Inhu.
Pernyataan sikap disampaikan Boyke yang juga menjabat Kepala Inspektorat Pemkab Inhu kepada Masyarakat, pengusaha angkutan Batubara, pemillik IUP tambang Batubara bahkan kepada pengusaha perkebunan kelapa sawit dan pengusaha produsen minyak CPO diruang rapat kantor Bupati Inhu di Pematangreba tentang rencana bangun jalan alternative.
Turut hadir, Asisten ADM Ekonomi dan Pembangunan, Paino, Bagian Ekonomi dan SDA, Dinas PUPR dan Ketua asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Inhu, Mastur dan sejumlah manajaman mewakili perusahaan.
Kembali ke rencana pembangunan jalan alternative, Pemkab Inhu akan panggil ulang rapat seluruh perusahaan terkait termasuk akan panggil perusahaan yang masuk peta lintasan jalan alternative dan pengacara negara, hari ini Senin (4/11).
"Jika ada yang tidak setuju, kita tindak sesuai ketentuan, dan semua ini akan kami laporkan ke pemerintah pusat," tegas Boyke.
Dapat dukungan dari Pemkab Inhu, pengurus FPAN Inhu, Hendra, Seno Harto dan Hatta Munir mewakili Masyarakat mengapresiasi dukungan Pemerintah memfasilitasi tuntutan Masyarakat kepada Pengusaha tambang Batubara.
"Terimakasih kepada Pemkab Inhu, perjuangan masyarakat mulai mengerucut," FPAN mengaplaus. Minggu (03/11/24).
Mereka mengklaim perjuangan Masyarakat untuk membangun jalan alternative sudah dapat rido dari Pemprov Riau melalui komisi IV DPRD Riau di Pekanbaru.
Katanya, FPAN mewakili Masyarakat Inhu sejak tiga tahun silam mulai berfikir bangun jalan alternative khusus angkutan ODOL Batubara, bermula dari rusakanya ratusan kilometer jalan negara dari kecamatan peranap menuju pelabuhan Batubara di kecamatan kualacenaku.
Jalan nasional dan jalan Provinsi dengan MST (muatan sumbut terberat)10 tersebut rusak parah disebabkan setiap harinya dilintasi ratusan unit truck ODOL bermuatan Batubara seberat 47 ton per truk, didominasi angkutan PT GLOBAL. (LK/SH)
Komentar