Pengungsi Rohingya di Pekanbaru dalam Pandangan Pengamat Internasional

Daftar Isi


    LANCANGKUNING.COM,Pekanbaru -Isu pengungsi Rohingya terus menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Lancangkuning.com  bersama Al Fajri, seorang dosen Hubungan Internasional di Pekanbaru, untuk mendapatkan pandangannya mengenai isu ini serta solusi yang mungkin.

    Menurut Al Fajri, pemerintah Indonesia telah menunjukkan niat baik dalam menangani masalah pengungsi. Meskipun tidak menandatangani konvensi pengungsi, Indonesia bersedia menjadi negara transit, merasa memiliki tanggung jawab kemanusiaan terhadap para pengungsi.

    "Diperlukan kolaborasi semua pihak untuk mendukung niat baik pemerintah," ungkap Al Fajri. Meskipun Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memegang tanggung jawab utama, keterbatasan mereka dalam pendanaan dan fasilitas membuat kolaborasi dari semua pihak menjadi kunci dalam menangani isu ini.

    Al Fajri menyoroti pentingnya pendidikan kepada masyarakat, khususnya terkait pengungsi Rohingya dan HAM. "Sebagai warga negara, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan negara kita aman bagi siapa pun yang tinggal di dalamnya," jelasnya.

    Dia menegaskan bahwa penanganan isu ini harus dilakukan dengan sikap adil dan beradab. Meskipun ada pengungsi yang mungkin tidak berperilaku sopan, respons kita harus tetap terkendali dan berdasarkan prinsip kemanusiaan.

    Terkait kekhawatiran beberapa orang bahwa Indonesia akan mengalami nasib seperti Palestina, Al Fajri menekankan perbedaan motivasi dan latar belakang antara kasus Rohingya dan Israel-Palestina. Dia memandang kemungkinan skenario serupa sangat kecil, mengingat konteks sejarah dan kondisi geopolitik yang berbeda.

    Sebagai solusi edukasi, Al Fajri menekankan pentingnya para pendidik untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan masyarakat umum. "Marilah kita menyikapi isu pengungsi ini dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab," ujarnya.

    Pendekatan yang adil dan beradab diperlukan dalam menyikapi kasus pengungsi, serta upaya pembentukan karakter dan pendidikan kepada mereka. Al Fajri menekankan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai masyarakat yang beradab.

    Dengan demikian, melalui pendidikan dan sikap yang adil, Indonesia dapat membantu mengatasi isu pengungsi Rohingya sambil mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasari negara ini.(fin)


    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pengungsi Rohingya di Pekanbaru dalam Pandangan Pengamat Internasional
    Sangat Suka

    100%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar