Tren Beli Motor dan Mobil Pakai Uang Receh

Daftar Isi

     

    Foto: Beli motor pakai uang receh.


    LancangKuning.Com, Jakarta - Kalau mendengar orang membeli motor atau mobil dengan cara kredit tampaknya sudah biasa. Tapi yang jarang terjadi justru membeli kendaraan tersebut secara tunai dengan mengumpulkan uang kertas receh dan logam.

    Dalam dua tahun terakhir ada fenomena baru saat membeli motor dan mobil. Banyak masyarakat Indonesia yang bersusah payah mengumpulkan uang receh demi membeli kendaraan impiannya. Baru-baru ini ada petani bernama Tirta yang membeli Toyota Rush dari hasil jeri payah menabung selama tujuh tahun.

    "Awalnya saya kumpulin uang logam pecahan Rp 100 hingga Rp 1.000 di boks itu. Terus saya tukar uang kertas pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dengan receh, saya kumpulin di situ," ungkap Tirta, dilansir dari Detik.

    Tirta rencananya digunakan untuk tradisi saweran saat pemberangkatan haji. Namun di tengah perjalanan, Tirta kepincut Rush.

    Sebelum Tirta ada seorang wanita bernama Rukanah yang membeli motor Honda Scoopy dengan uang koin seberat 25 kg tanpa disebutkan jumlah pastinya. Untuk menghitung uang koin seberat 25 kg tampaknya butuh konsentrasi lebih. Tampak dua orang dalam foto tengah konsentrasi menghitung uang koin tersebut. Belum diketahui berapa jumlah uang koin seberat 25 kg itu.

    Dalam situs resmi Astra Honda Motor ada tiga model Scoopy yang ditawarkan dengan banderolan harga sama yakni Rp 18.375.000.

    Mimpi memiliki motor sport impian juga diwujudkan Siti Maesyaroh dan Slamet Amin lewat menabung. Mereka berhasil membeli motor Ninja 250 dengan menggunakan uang receh seberat 50 kg yang telah dikumpulkan selama dua tahun.

    Amin memang bercita-cita untuk memiliki sepeda motor sport, dan pilihannya jatuh kepada sepeda motor jenis Kawasaki Ninja 250 cc. Hanya, karena harganya mencapai Rp 67,6 juta, maka untuk kekurangannya, Amin membayar menggunakan uang kertas.

    Kini motor sport impian itu sudah terparkir di teras rumahnya. Ia mengaku menggunakan sepeda motor itu untuk mobilitas sehari-hari. Selain Amin Eko dan Erna yang merupakan penjual bakso keliling pun mengumpulkan receh demireceh demi membeli Kawasaki Ninja impiannya. Erna menuturkan dalam sehari bisa mendapat Rp 200 ribu uang receh yang disimpan dalam gentong plastik.

    Namun sebagian buat perputaran modal dibelanjakan lagi dan sebagian menyimpannya di gentong plastik Rp 50 ribu uang receh per hari. Bahkan saat gentong plastiknya hampir penuh kembali sejak habis pasca pembayaran motoryang dibelinya.

    Erna tampak memasukkan ke dalam gentong merah uang koin hasil berjualan bahan bakso dan jasa penggilingan. Jika terisi separuh diperkirakan berjumlah Rp 3 jutaan.

    Membeli kendaraan secara tunai dengan uang logam memang membuat diler harus bekerja ekstra. Diler motor Honda Nagamas Motor Yogyakarta dibuat heboh oleh kedatangan Budi (50). Dia berminat membeli motor trail Honda CRF150L dengan tunai, tapi menggunakan uang recehan Rp 1.000.

    PIC Diler Nagamas Motor Jogja Eko Prasetiyo, Jumat (23/3/2018) menuturkan diler sempat kaget melihat konsumen membayar motor dengan uang koin.

    Salah satu sales dari diler Honda Nagamas Yogyakarta menyambangi rumah Budi (50) untuk menyelesaikan transaksi. Namun tidak disangka-sangka, sebagian pembayaran menggunakan uang koin Rp 1.000, untuk melunasi Honda CRF150L senilai Rp 32.250.000. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tren Beli Motor dan Mobil Pakai Uang Receh
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar