Daftar Isi
Foto: Wartawan Senior, Superto. (Akun Facebook Superto Indragiri)
Lancang Kuning, INHIL - Pemberian piagam penghargaan kepada 6 Tokoh Jurnalis oleh Bupati Inhil HM.Wardan Pada Mubes FKWI Tahun 2022 yang digelar di Gedung Engkau Kelana Tembilahan, Selasa (25/10/2022) mendapatkan apresiasi dari kalangan wartawan senior di Kabupaten Indragiri Hilir.
Namun dibalik pemberian penghargaan tersebut, dinilai tidak menunjukan rasa pedulian dan perhatian Pemkab Inhil terhadap keprofesionalan profesi wartawan yang telah dilakukan oleh wartawan senior yang telah berbuat dan berkontribusi memajukan Indragiri Hilir selama ini.
Sebagaimana disampaikan Superto salah seorang wartawan di Kabupaten Indragiri Hilir, bahwa pemberian piagam kepada 6 Tokoh Jurnalis merupakan hal positif dan perlu diapresiasi.
Hanya saja kelayakan yang perlu dipertanyakan, karena tidak semua penghargaan bisa dinilai dengan piagam atau pujian, bahkan bisa menjadi hinaan jika tak tepat sasaran.
"Secara keorganisasian wartawan kita mengapresiasi hal itu. Tapi kalau bicara secara pribadi saya sebagai wartawan Inhil yang sudah 20 tahun yang bergelut di dunia pemberitaan, ini merupakan cemoohan bagi kami. Karna kelayakan Tokoh Jurnalis harus didasari dengan pengalaman keprofesionalan kewartawannya dengan proses waktu yang panjang, bukan didasari jabatan keorganisasian atau kepentingan," ungkap Perto.
Menurutnya, masih banyak wartawan yang selayaknya diberi dan mendapatkan penghargaan itu, tapi tidak diberi bahkan tidak pernah mendapatkan perhatian dan kepedulian sama sekali. Padahal mereka telah belasan dan puluhan tahun bahkan sampai ini terus memberikan kontribusi pemberitaan demi kemajuan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Terserah orang mau menilai saya apa, kecemburuan sosial kah, tak mendapatkan penghargaan kah.! Saya sampai hal ini, karna menyangkut harga diri wartawan Inhil yang selama ini telah berbuat tapi tidak dihargai. Seharusnya ke tokoh Jurnalis harus diberikan kepada wartawan senior yang masih aktif saat ini, Seperti Pak Andang, M.Yusuf, Loli, Khalid, Zaini," jelasnya lagi.
Dikatanya juga bahwa sebagai seorang wartawan yang sudah 20 tahun lebih telah melakukan aktifitas pemberitaan di Inhil merasa sedih dan kecewa. Sebab, segala pemberitaan positif yang ditulis para wartawan senior di Inhil selama ini dinilai tidak ada artinya.
"Jujur, kalau saya secara pribadi dianggap wartawan tidak ada apa-apanya dan hargainya. Saya tidak kecewa karna saya sadar bukan wartawan hebat. Tapi di saat para wartawan Inhil yang telah belasan dan puluhan tahun secara profesional menjalani tugasnya sebagai wartawan dan telah banyak memberikan kontribusi buat perkembangan dan kemajuan Inhil sampai saat ini, dinilai tidak artinya dan dihargai, saya tidak terima dan sangat kecewa," tandasnya seraya kecewa.
"Saya tidak mengatakan para pimpinan organisasi kewartawan tidak layak mendapat untuk mwndapatkan penghargaan itu. Tapi wartawan-wartawan yang sudah selayaknya mendapatkan juga harus diberikan seperti, Pak Andang, Akil Effendi, M.Yusuf, Zulfadli, Loli Adriawan, Zaini, Pak Khalid dan lainnya. Karna Ketokohan Jurnalis bukan dilihat dari sosok kepemimpinan dalam organisasi, tetapi dari keprofesionalan dan pengalaman kewartawannya selama ini," jelas wartawan yang akrab disapa Perto.
Selain itu, kedepan ia berharap Pemkab Inhil meningkat perhatian dan kepedulian kepada wartawan-wartawan di Inhil, terutama wartawan yang profesional dan memang selama ini telah banyak memberikan kontribusi pemberitaan positif.
"Secara pribadi sebagai wartawan Inhil saya akui kecewa. Karna ungkapan kepedulian dengan piagam penghargaan tersebut, selain pimpinan organisasi kewartawan juga harusnya diberikan kepada wartawan yang selama ini, banyak membantu pemerintah memberikan kontribusi pemberitaan positif buat Kabupaten Indragiri," ulasnya. (LK/Rilis)
Komentar