Fitria ASN yang Tewas di Bassement DPRD Riau Sempat Chat Minta Maaf kepada Anaknya

Daftar Isi


    LANCANGKUNING.COM,PEKANBARU-Fitria Yulisunarti, Aparatur Sipil Negara di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pemprov Riau yang ditemukan tewas tergantung dalam mobil di bassement DPRD Riau sempat mengirimkan chat kepada akanya meminta maaf 

    "Korban ada chat menyampaikan minta maaf ke anaknya," kata Kapolresta Pekanbaru melalui Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan.

    Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan analisis CCTV, koordinasi dengan Ditkrimum Polda Riau serta pemeriksaan 28 saksi, termasuk di dalamnya 15 saksi di antaranya merupakan tempat korban bekerja. Termasuk F, orang yang dekat dengan korban. Lalu orang yang berkomunikasi dengan korban lewat WhatsApp, Ham dan juga anak korban sendiri. 

    Berdasarkan keterangan para saksi, terutama dari tiga nama di atas, penyidik berkesimpulan korban bunuh diri. Kepada F, yang merupakan suami sirinya, korban pernah beberapa kali mengancam akan bunuh diri. Kemudian kepada Ham, korban mengirim foto hasil swafoto yang menurut Kompol Andrie mengarah pada keinginan bunuh diri.

    Dalam jumpa pers di Mapolres Pekanbaru, Jumat sore (16/9/2022) 
    Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi menyebutkan, korban tidak dibunuh dan itu murni bunuh diri.

    "Berdasarkan analisis CCTV dan saksi-saksi, kemudian setelah secara intens berkoordinasi dengan Ditkrimum (Polda Riau, red), rekomendasi gelar perkara bahwa berdasarkan alat bukti, keterangan saksi-saksi, ahli, surat, alat bukti petunjuk, maka belum ditemukan hal yang mendukung bahwa korban dibunuh," ungkap Kapolresta, Jumat (16/9). 

    Pengacara keluarga korban Jon Kosneor sebelumnya mengatakan tidak mau berkomentar banyak terhadap kasus Fitri Yulisunarwati.

    "Kami koordinasi dulu dengan keluarga korban," jawab Jon yang mengaku sudah menerima rekaman kesimpulan polisi terkait kematian Fitria.

    Sebelumnya, Fitria Yulisunarti ditemukan dengan kondisi leher terikat ke pegangan di atas pintu mobilnya yang parkir di basemen Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9). Penemuan mayat Fitria bermula ketika sekuriti bernama Edo bersama rekannya Bagus melaksanakan patroli sebagai petugas jaga pagi. 

    Mulai sekitar pukul 09.00 WIB, mereka mengecek situasi areal Kantor DPRD Provinsi Riau. Pada saat di area parkir basemen, mereka melihat pintu mobil korban dalam keadaan terbuka. Namun mereka tidak menghiraukan hingga tidak memeriksa lebih dekat mobil yang terparkir. 

    Dikarenakan keduanya mengenal mobil korban yang sering ke Kantor DPRD Provinsi Riau, maka saat itu mereka kembali ke pos penjagaan depan. 

    Selanjutnya, pukul 11.00 WIB, Edo yang kini bersama anggota pengamanan lainnya bernama  Ikhsan kembali melakukan patroli areal kantor. Ketika di parkir basemen, Edo mulai merasa heran karena pintu mobil korban masih dalam keadaan terbuka. 

    Sehingga, bersama Ikhsan, ia berinisiatif mendatangi mobil korban. Pada saat itulah mereka menemukan korban tewas dalam keadaan leher terjerat di dalam mobil minibus berwarna perak milik korban sendiri. Kemudian penemuan ini dilaporkan ke atasan mereka untuk kemudian dilaporkan ke polisi. 

    Polisi langsung mengamankan lokasi dengan garis polisi diikuti dengan evakuasi korban ke RS Bhayangkara Polda Riau. Satreskrim Polresta Pekanbaru pada hari yang sama langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.(rie)
     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Fitria ASN yang Tewas di Bassement DPRD Riau Sempat Chat Minta Maaf kepada Anaknya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar