Daftar Isi
Foto: Wagubri Edy Natar saat melakukan audiensi bersama Ittihadul Muballighin Provinsi Riau.
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution menerima audiensi pengurus Ittihadul Muballighin wilayah Provinsi Riau, di ruang rapat rumah dinas Wagubri, Selasa (21/06/).
Mengawali audiensi tersebut, pengurus sekaligus penanggung jawab Ittihadul Muballighin Riau, Ustadz Ayub Nahar menyampaikan kedatangannya bersama rombongan adalah untuk menjalin silahturahmi sekaligus pihaknya mengundang Wagubri dalam agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) yang Ke-V.
“Pertemuan ini selain menjalin tali silahturahmi kita, kami ingin sekali mengundang bapak Wagub dalam acara Musyawarah Wilayah (Muswil) yang ke lima. Muswil ini direncanakan akan berlangsung tanggal 25 juni di Aula Kanwil Kemenag Riau. Pelaksanaan Muswil tersebut sudah sesuai dengan keputusan yang kami tetapkan bersama,” lanjutnya.
Ia menambahkan, dengan digelar Muswil tersebut nantinya bisa mengevaluasi program kerja dan menyusun rencana kerja untuk lima tahun mendatang.
“Tujuan kami menggelar muswil ini nantinya agar bisa mengevaluasi segala program dan menyusun rencana kerja serta bisa menetapkan kepengurusan baru untuk lima tahun mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap bahwa organisasi ini nantinya bisa mewujudkan masyarakat Riau yang cinta agama dan tanah air berdasarkan syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.
Wagubri Edy Natar yang didampingi oleh Karo Kesra Sekdaprov Riau H. Zulkifli Syukur, menyambut baik adanya audiensi ini serta menanggapi pernyataan dari pihak Ittihadul Muballighin.
Menurut Wagubri, untuk melaksanakan Muswil tentunya harus ada patokan dari pengurus pusatnya terlebih dahulu, karena dalam membangun organisasi perlu komunikasi yang lancar demi mewujudkan kepengurusan dimasa depan.
“Kalau pusat sudah jelas kepengurusan dan visi misinya barulah dari situ kita bisa evaluasi dibagian wilayah ini. Karena organisasi ini tidak hanya diselesaikan oleh satu orang, tetapi diselesaikan bersama-sama dengan anggota yang ada,” jelas Wagubri.
Ia menambahkan, jika sudah terbentuknya kepengurusan organisasi maka diharapkan program-program yang ada bisa saling bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Riau.
“Kadang kala kita membangun sebuah organisasi sangat menggebu-gebu, tetapi kita selalu lupa memikirkan dari awal untuk cara merawat kedepannya,” ujarnya.
“jangan nanti setelah terbentuk kepengurusan organisasi malah terbengkalai, saya harap nantinya setelah terbentuk semua program bisa bersinergi bersama pemerintah demi membangun Riau yang bermarwah,” tutupnya.
Komentar