Riau Komitmen Dukung Upaya Rehabilitasi Hutan Mangrove

Daftar Isi

     

    Foto: Hutan Mangrove di Siak Riau

     

    Lancang Kuning, PEKANBARU - Pemerintah terus berupaya untuk merehabilitasi dan membangun pusat mangrove dunia di beberapa provinsi sebagai salah satu komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Persemaian Rumpin, Peluncuran Rehabilitasi Mangrove, dan World Mangrove Center di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/06/2022).

    “Sampai di akhir 2024, paling tidak 600 ribu hektare lahan mangrove harus sudah terehabilitasi. Seperti juga yang sudah kita kerjakan untuk lahan gambut. Ada di Provinsi Riau, ada di Sumatera Utara, ada di Provinsi Kalimantan Utara, di Provinsi Kalimantan Timur, dan juga di Provinsi Bali,” ucap Presiden.

    Kepala Negara menuturkan bahwa hutan mangrove dapat memberikan banyak manfaat untuk lingkungan. Presiden menyebut, langkah-langkah rehabilitasi hutan mangrove merupakan salah satu bentuk konkret upaya yang dilakukan pemerintah.

    “Dimulai dari persemaian, dari pembibitan seperti ini, sehingga jelas dan konkret ke mana perbaikan-perbaikan itu kita lakukan. Karena kita tahu hutan mangrove bisa mereduksi, menyerap karbon empat kali lipat dibandingkan hutan biasa, hutan hujan tropis biasa,” ujar Kepala Negara.

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2022, pemerintah telah merehabilitasi lahan mangrove sekitar 140 ribu hektare.

    “Jadi target keseluruhan perintah Bapak Presiden 600 ribu hektare. Selama 2019 sampai dengan 2022 ini kita sudah tanam dan rehab kira-kira 140 ribu hektare jadi sudah lumayan hampir nanti bisa jadi 300 ribu hektare dari target 600 ribu hektare,” ucap Menteri LHK.

    Lebih lanjut, Menteri LHK mengungkapkan bahwa upaya pemerintah Indonesia dalam merehabilitasi hutan mangrove secara masif ini mendapat dukungan kerja sama dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri.

    “Jepang sudah mengawali juga di tahun 90-an dan akan di-upgrade yang di Bali. Kalau yang Jerman ini di Balikpapan, dan di Sumatra Utara juga di beberapa provinsi di Indonesia,” ucap Menteri LHK.

    “Selain itu juga ada kerja sama dukungan dari USAID Amerika. Oleh karena itu kelihatan betul bahwa memang Indonesia pencetus resolusi di UNEA, di Environment Convention UNEA yang ke-4 tahun lalu, sekarang sudah ke-5. Itu kita menginisiasi untuk konvensi penanganan mangrove dan sejak itu banyak sekali yang ingin bekerja sama,” sebutnya.

    Untuk diketahui, Riau merupakan satu diantara beberapa provinsi yang komitmen untuk melakukan percepatan Rehabilitasi Mangrove. Ini dikarenakan Riau sangat menyadari arti penting hutan mangrove untuk kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan nelayan dan fungsi mangrove sebagai pelindung wilayah terluar dari abrasi serta tingginya kemampuan mangrove dalam mengurangi emisi karbon.

    “Kami berkomitmen mendukung upaya percepatan rehabilitas Mangrove, mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove sesuai kaidah yang berkelanjutan," kata Gubri.

    Sementara itu, Kadis LHK Riau, Maamun Murad, mengatakan Riau termasuk salah satu daerah yang memiliki pulau yang sangat luas, begitu juga dengan bibir pantainya juga panjang. Sehingga diperlukan keseriusan dan komitmen, dalam upaya rehabilitasi Mangrove. Apalagi Gubernur juga telah membacakannya dihadapan Presiden.

    “Ini bentuk komitmen kita di Provinsi Riau dalam rehabilitasi Mangrove, dan menjadikan Riau hijau. Ini akan kita implementasikan dilapangan, diwilayah-wilayah Riau yang rawan terhadap abrasi. Kita sudah memulainya sebelum komitmen ini dibacakan langsung oleh pak Gubernur. Penanaman Mangrove sangat penting, apalagi sekarang sudah menjadi mata pencarian bagi masyarakat di daerah pesisir,” ujar Murad.

    Penanaman Mangrove di Kendari sebanyak 20 ribu tanaman mangrove yang ditanam dengan luas 4 hektar dan jarak tanam 2 x 1 meter. Untuk jenis Mangrove yang ditanam ada 2 jenis, yaitu Mangrove Rhizophora Mucronata dan Rhizophora Apiculata.

    Gubernur Riau, Syamsuar juga telah menandatangani MoU komitmen percepatan Rehabilitasi Mangrove bersama 9 Provinsi bersempena peringatan HPN, Selasa (8/2) di Kendari. Penandatanganan disaksikan Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan, Bambang Supriyanto, dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Hartono. (LK/MCR) 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Riau Komitmen Dukung Upaya Rehabilitasi Hutan Mangrove
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar