Rencana Kenaikan Bunga Acuan The Fed Tekan Rupiah ke Rp14.719

Foto: Rupiah melemah 0,21 persen ke level Rp14.719 per dolar AS pada Kamis (19/5) sore. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Adi Maulana).

Lancang Kuning, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.719 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (19/5) sore. Mata uang melemah 31 poin atau 0,21 persen dari Rp14.688 per dolar AS pada Selasa (17/5).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.731 per dolar AS atau melemah dari Rp14.682 per dolar AS pada Rabu kemarin.

Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama won Korea Selatan minus 0,88 persen, yuan China minus 0,2 persen, ringgit Malaysia 0,19 persen, rupee India minus 0,14 persen, dan peso Filipina minus 0,01 persen.

Namun, sebagian mata uang Asia lain berada di zona hijau. Dolar Singapura menguat 0,29 persen, yen Jepang 0,25 persen, baht Thailand 0,11 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.

Di sisi lain, mata uang utama negara maju justru kompak berada di zona hijau. Rubel Rusia menguat 1,51 persen, franc Swiss 0,88 persen, poundsterling Inggris 0,48 persen, dolar Australia 0,43 persen, dolar Kanada 0,36 persen, dan euro Eropa 0,28 persen.

Senior Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed membuat dolar AS menguat. Dengan demikian, rupiah dan beberapa mata uang negara lain melemah sore ini.

"Gubernur The Fed Jerome Powell yang hawkish membuat pasar melihat The Fed akan sangat agresif menaikkan suku bunga," kata Lukman, seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Hal ini, sambungnya, turut membuat kinerja bursa Asia ikut melemah pada hari ini. Jika sentimen ini terus berlarut, menurutnya, bukan tidak mungkin rupiah tembus ke Rp15 ribu per dolar AS.

"Potensi ke Rp15 ribu sangat terbuka apalagi penguatan dolar AS akhir-akhir ini cukup tinggi," tutup Lukman.