Kim Jong-un Perintahkan Militer Atasi Masalah Suplai Obat Covid-19

Daftar Isi

    Foto: Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta militer negaranya untuk menyelesaikan masalah suplai obat Covid-19 di Pyongyang. (REUTERS/KCNA)

    Lancang Kuning -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, meminta militer negaranya untuk menyelesaikan masalah suplai obat Covid-19 di Pyongyang.

    Jong-un, dalam media pemerintah Korut KCNA mengatakan, obat-obatan yang dibeli negara tak menjangkau masyarakat secara akurat dan tepat waktu.

    Dikutip dari Reuters, kondisi ini membuat Jong-un buru-buru memerintahkan penempatan pasukan dari unit medis militer untuk menstabilkan suplai obat-obatan di Kota Pyongyang.

    Selain itu, Jong-un juga mengatakan beberapa apotek di Korut tak memiliki peralatan yang cukup untuk menjalankan tugas mereka dengan baik, meski pihak berwenang telah memerintahkan distribusi cadangan obat nasional.

    Jong-un juga menyinggung kurangnya obat-obatan yang diperlukan, termasuk juga penjual obat yang tak menggunakan pakaian pelindung yang layak. Ia juga mengatakan kebersihan di apotek masih di bawah standar.

    Tak hanya itu, Kim turut mengkritik kinerja sektor kesehatan dan kabinet Korut, menilai mereka tak bertanggung jawab.

    Korut melaporkan kasus Covid-19 pertamanya pada Kamis (12/5) lalu. Hingga Minggu (16/5), sebanyak 1.213.550 dilaporkan mengalami 'demam' misterius yang diduga terkait SARS-CoV-2. Sebanyak 52 di antaranya menyebabkan kematian.

    Beberapa pakar khawatir wabah tersebut bakal menghancurkan sistem kesehatan Korut.

    Korut sendiri dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem kesehatan terburuk. Hingga saat ini, Korut juga belum memiliki vaksin Covid-19, obat antivirus, dan kapasitas untuk melakukan pengujian massal.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kim Jong-un Perintahkan Militer Atasi Masalah Suplai Obat Covid-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar