Daftar Isi
Foto: Pantauan erupsi gunung anak krakatau (338 mdpl) dilhat dari kawasan Cinangka, Serang, Jumat, 28 Desember 2018 pukul 17.41 WIB.
LancangKuning.Com, Serang -- Gunung Anak Krakatau tercatat mengalami letusan dengan ketinggian 200-3.000 meter sebanyak 15 kali sejak Jumat (28/12) siang.
"Teramati 15 kali letusan dengan tinggi 200-3.000 meter dan warna asap hitam," kata Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Kristianto dalam keterangan tertulis, Jumat (28/12) malam, dilansir dari CNN Indonesia.Com
Hal itu berdasarkan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau periode pengamatan pada pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Secara visual gunung jelas hingga kabut dengan skala 0-III.
Berdasarkan pantauan dari Pos Pemantauan Anak Krakatau di Pasauran, Serang, Banten, aktivitas gunung itu sedikit berbeda dari hari sebelumnya.
Berbeda dengan kemarin, hari ini Anak Krakatau tidak menimbulkan dentuman dan tak terlihat ada petir yang menyambar-nyambar.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Masuki Fase Baru dan Mematikan
Kristianto menambahkan, aktivitas vulkanik siang hingga sore ini tidak disertai awan panas.
"Asap letusan tidak berlanjut, teramati tipe letusan Surtseyan [lava dan magma langsung bertemu air laut]. Pada saat tidak ada letusan, puncak Gunung Api Anak Krakatau tidak terlihat lagi," jelas dia.
Kristiyanto menyebut status Anak Krakatau masih di Level III (Siaga). Peringatan aktivitas vulkanik untuk penerbangan atau Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) masih berada di zona oranye atau belum berbahaya.
"Kalau red itu ketinggian [letusan] di atas 6000 meter," tuturnya. (LKC)
Komentar