Sosok Pak Aziz Zaenal di Mata Ustadz Abdul Somad, Katanya Rendah Hati dan Bersahaja

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM - Sosok Bupati Kampar Aziz Zaenal ternyata seorang pemimpin yang dikagumi oleh ustadz Abdul Somad.

    Pak Aziz, demikian Somad memanggil nya. Merupakan satu diantara pemimpin yang menginspirasi ulama kondang Abdul Somad.

    Pengakuan Abdul Somad ini disampaikan ke publik melalui akun Instagramnya, 5 menit yang lalu. Somad ikut sedih dengan kepergian Bupati Aziz Zaenal menghadap sang khalik, Rabu (27/12/2018).

    Berikut tulisan Abdul Somad dalam kenangan pak Aziz Zaenal:

    Ramadhan 2012, semua karyawan perusahaan dan keluarga beliau undang, saya diminta tausiyah buka puasa. Di situ saya kenal beliau, ibu dan keluarga. Ramah, baik, inspiratif dan tidak membosankan.

    Setelah itu, beberapa kali bertemu di berbagai kesempatan. Momen yang saya tunggu, saat beliau memberikan kata sambutan, saya suka; tidak pakai teks, kata-katanya tajam, orang tersenyum, dia menarik, memukau, saya ingin seperti beliau.

    Tiba saatnya beliau mencalonkan diri pada Pilkada Kampar. Saya cemas, khawatir beliau mengajak untuk kampanye. Ternyata saya su'udzzhan. Beliau bukan model pemimpin seperti itu. Saya tidak pernah dilibatkan acara politik. Beliau menjaga saya.

    Setelah beliau terpilih sebagai Bupati Kampar. Saya kirim pesan WhatsApp ucapan selamat. Beliau balas dengan undangan buka bersama Dubalang, alim Ulama, Codiok Pandai. Beliau memberikan kata sambutan; merangkul, tidak memukul, mengajak semua membangun Kampar, baikdia_to_captionedges[nodePAK AZIZ ZAINAL DALAM KENANGAN

    Ramadhan 2012, semua karyawan perusahaan dan keluarga beliau undang, saya diminta tausiyah buka puasa. Di situ saya kenal beliau, ibu dan keluarga. Ramah, baik, inspiratif dan tidak membosankan.

    Setelah itu, beberapa kali ber yang memilih beliau maupun tidak. Mengajak tanpa mengejek. Menyinggung, tapi orang tersanjung. Beliau menjadi imam shalat. Shalat yang berbunyi, shalat maghrib. Bacaannya fasih. Dia Umara' yang ulama.

    Hampir lima tahun saya tidak mendapat jadwal di Islamic Centre Bangkinang. Rupanya cerita itu sampai ke beliau. "Ustadz Somad mesti memberikan tausiyah di Islamic", kata beliau. "Insya Allah Pak", jawab saya. Sudah saya tunaikan janji itu beberapa kali.

    Suatu ketika Ibu mengundang saya ke kediaman. Makan bersama keluarga besar. Tapi Bapak tidak ada. Bercampur antara senang dan sedih. Dapat berita beliau sakit.

    Bulan lalu, jadwal di Islamic Centre Bangkinang. Sebelum ke Masjid, makan bersama beliau. Suaranya, candanya, masih seperti dulu. Tapi rasanya seperti tak bertemu. Karena wajah dan tubuh itu rapuh.

    Satu kendaraan ke Masjid. Selesai tausiyah masih sempat duduk bersama. Masyarakat terlalu ramai. Hingga susah untuk pamitan. Kami pun terpisah. Pulang tanpa salam. Ingin menelepon, khawatir mengganggu. Tak lama Handphone berdering, terlihat nama Pak Aziz Zainal. Itulah suara terakhir terdengar. Tokoh sehebat itu mau menelpon. Rendah hati dan bersahaja. (yp)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sosok Pak Aziz Zaenal di Mata Ustadz Abdul Somad, Katanya Rendah Hati dan Bersahaja
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar