Daftar Isi
Foto: Citra satelit tunjukkan Rusia kerahkan lagi pasukan di dekat Ukraina. (ANTARA/2022 Maxar Technologies/HO via REUTERS)
Lancang Kuning – Klaim Rusia yang menyatakan bahwa mereka menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina adalah palsu bila menurut seorang pejabat Senior Amerika Serikat (AS).
Malah dia menambahkan bahwa 7.000 tentara tambahan Rusia telah tiba dalam beberapa hari terakhir. Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa Rusia dapat meluncurkan dalih palsu untuk menyerang Ukraina kapan saja.
Sebelumnya, Moskow sempat memberikan pernyataan bahwa mereka sedang memindahkan pasukan dari perbatasan Ukraina setelah selesainya latihan militer. Namun para pejabat Barat menyatakan tidak percaya karena mereka tidak melihat bukti untuk mendukung klaim yang dilontarkan Rusia.
“Kemarin pemerintah Rusia mengatakan sedang menarik pasukan dari perbatasan dengan Ukraina. Mereka menerima banyak perhatian untuk klaim itu, baik di sini maupun di seluruh dunia. Tapi kita sekarang tahu itu salah,” kata pejabat senior Gedung Putih kepada wartawan.
Dilansir Viva.co.id dari BBC, Kamis 17 Februari 2022, pejabat tersebut melontarkan pernyataan bahwa Rusia menambahkan 7.000 pasukan militernya ke perbatasan Ukraina beberapa hari terakhir dan beberapa lainya baru tiba hari Rabu 16 Februari 2022.
Ukraina dan negara-negara Barat dari awal meragukan tindakan Rusia mengenai penarik pasukan tersebut dan Ukraina sendiri melontarkan bahwa pihaknya tidak melihat adanya penarikan pasukan Rusia.
“Kami belum melihat penarikan pasukan, kami baru saja mendengarnya,” kata Volodymyr Zelensky.
Melawan tudingan Ukraina dan negara Barat, pihak Rusia menyebut bahwa kekhawatiran Barat atas invasi merupakan histeria belaka.
Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan sebuah video yang menunjukan tank-tank mereka meninggalkan Krimea yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Sekretaris Jendral Nato Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda pasukan Rusia mengurangi eskalasi.
Selain itu dalam pertemuan puncak para Menteri Pertahanan NATO di Brussels, Stoltenberg sedang mempertimbangkan untuk membentuk kelompok pertempuran baru, jenis unit militer mandiri kecil di Eropa tengah dan tenggara. Dia mengatakan bahwa ini adalah bagian dari langkah-langkah demi kestabilan keamanan di Eropa.
Namun, mengenai rencana pembentukan kelompok pertempuran baru, Rusia menyatakan sama sekali tidak tertarik dengan pernyataan Stoltenberg.
Sikap skeptisisme atas penarikan yang diklaim Rusia juga bergema hingga ke Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kepada Sekretaris Jendral PBB melalui telepon bahwa saat ini hanya ada sedikit bukti Rusia melepaskan diri dari konflik.
Sementara Kepala Intelijen Pertahanan Inggris Letjen Jim Hockenhull mengatakan bahwa alih-alih mundur, Rusia justru terus membangun kekuatan pasukannya.
“Ini termasuk kendaraan lapis baja tambahan, helikopter dan rumah sakit lapangan bergerak menuju perbatasan Ukraina. Rusia memiliki massa militer untuk melakukan invasi ke Ukraina,” kata Hockenhull.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO karena dia melihat ekspansi apa pun sebagai ancaman. Namun NATO malah menolak permintaan Putin tersebut. (LK)
Komentar