Viral Ambulans Terhalang Aksi Demo Mahasiswa PMII

Foto: Demo Mahasiswa PMII Sumber. (Instagram/kamerapengawas.id)

 

Lancang Kuning – Video ambulans tidak diberi jalan oleh mahasiswa PMII viral di mdia sosial. Saat itu mahasiswa tengah melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pemda Sumenep, Madura. Video viral ambulans tidak diberi jalan oleh mahasiswa dari organisasi PMII ini diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas.id, Rabu (3/11). 

"Yang katanya Berpendidikan !!!... Sebuah mobil ambulan terhalang oleh mahasiswa PMII yang melakukan aksi demonstrasi dan bakar ban di depan kantor Pemda Sumenep," tulis kamerapengawas.id pada caption unggahan videonya, dilansir LKC dari Viva.co.id

Dalam unggahan video tersebut memperlihatkan sejumlah mahasiswa dari organisasi PMII tengah melakukan aksi unjuk rasa.

Di tengah mereka terlihat seorang mahasiswa sedang berorasi dengan menggunakan alat pengeras suara toa. Dalam waktu bersamaan tiba-tiba terdengar suara sirene ambulans datang. Tampak ambulans tersebut berhenti karena di depannya sedang ada aksi unjuk rasa mahasiswa PMII. 

Karena tidak bisa jalan, ada seorang wanita berjilbab maju ke depan ambulans dan menghampiri para mahasiswa yang sedang aksi duduk di tengah jalan. Wanita ini meminta para mahasiswa minggir. Tapi tidak digubrisnya. 

Lalu muncul seorang bapak-bapak berkemeja putih ikut menghampiri para mahasiswa  agar memberi jalan ambulans yang mau lewat. Kemudian terlihat mahasiswa yang duduk berdiri.  Namun, dalam caption unggahan video disebutkan bahwa mobil ambulans ini tidak diberikan jalan. 

"Akhirnya mobil ambulans tersebut harus putar balik karena tak diberi jalan oleh para mahasiswa yang melakukan demo. Padahal lokasi kejadian ke RSUD hanya berjarak 4 meter," tulis kamerapengawas.id. Dalam unggahan video viral belum diketahui waktu kejadiannya dan belum ada klarifikasi kebenaran atas peristiwa ini dari pihak organisasi mahasiswa PMII. (LK) 

Artikel ini sudah ditayangkan viva.co.id dengan judul berita Viral Ambulans Terhalang Aksi Demo Mahasiswa PMII